Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rekor-rekor Dominique Aegerter dalam Memburu Gelar Perdana WSSP

Sejumlah rekor ditorehkan Dominique Aegerter saat mengejar gelar kampiun World Supersport (WSSP) pertamanya, tahun ini.

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Gold and Goose / Motorsport Images

Gelar kampiun FIM Supersport World Championship 2021 telah dipastikan secara dramatis pada Race 2 di Circuito San Juan Villicum pada putaran di Argentina.

Dominique Aegerter (Ten Kate Racing Yamaha) berhasil merebut podium ketiga di belakang Jules Cluzel (GMT94 Yamaha) dan Can Oncu (Kawasaki Puccetti Racing. Podium ke-14 tersebut memastikan Aegerter merebut gelar juara dunia pertama sepanjang kariernya.

Setelah memenangi Race 1 di San Juan, keunggulan Aegerter dengan rival terberatnya yang finis di P2, Steven Odendaal (Evan Bros. WorldSSP Yamaha Team), adalah 52 poin.

Dengan tiga race tersisa – satu di San Juan dan dua race di Sirkuit Mandalika, Indonesia –dan maksimal 75 poin yang bisa direbut, kans Odendaal untuk juara saat itu masih terbuka.

Baca Juga:

Namun, di Race 2 San Juan, Odendaal terjatuh di Tikungan 1 lap pertama setelah Manuel Gonzalez (Yamaha ParkinGO Team) mengalami kecelakaan. Keduanya mampu bangkit.

Tetapi, pembalap asal Afrika Selatan itu kembali terjatuh pada lap 13 di Tikungan 15. Tidak mampu finis, Odendaal pun akhirnya tertinggal 68 poin menjelang lomba penutup di Mandalika, setelah Aegerter naik podium ketiga di Race 2 San Juan.

Banyak sekali rekor yang dibuat Dominique Aegerter seusai memastikan gelar juara dunia Supersport di San Juan. Ia memenangi gelar pada musim perdananya di WSSP.

Ini juga kali pertama gelar juara dunia dalam akhir pekan World Superbike (WSBK) – WSSP merupakan balapan pendukung WSBK – dipastikan di Argentina.

Randy Krummenacher, BARDAHL Evan Bros. WorldSSP Team, kampiun WSSP 2019.

Randy Krummenacher, BARDAHL Evan Bros. WorldSSP Team, kampiun WSSP 2019.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aegerter juga menjadi pembalap Swiss kedua yang mampu menjuarai WSSP setelah Randy Krummenacher pada 2019. Ini juga kali pertama dua pembalap dari satu negara mampu memenangi gelar WSSP dalam rentang tiga tahun sejak terakhir duo Inggris Raya, Chaz Davies dan Sam Lowes melakukannya antara 2011-2013.

Tidak termasuk gelaran perdana WSSP pada 1999 yang dimenangi Stephane Chambon, Aegerter menjadi rookie keempat yang berhasil merebut gelar pada musim perdana di WSSP setelah Cal Crutchlow (2009), Sandro Cortese (2018), dan Andrea Locatelli (2020).

Aegerter baru merebut kemenangan perdananya pada balapan keempat WSSP, tepatnya pada Race 2 di Estoril, Portugal, yang merupakan putaran kedua. Ini sangat jarang terjadi di WSSP.

Kecuali Andrew Pitt, yang merebut gelar pada 2001 tanpa sekalipun menang, serta Chambon yang baru menang pada race ketujuh pada 1999, semua kampiun WSSP sebelumnya pasti mampu naik podium utama di satu dari tiga race awal.

Sandro Cortese memperkuat GRT Yamaha WorldSBK pada 2019 setelah menjadi juara WSSP pada 2018.

Sandro Cortese memperkuat GRT Yamaha WorldSBK pada 2019 setelah menjadi juara WSSP pada 2018.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Bagi Yamaha, torehan Aegerter menjadi gelar kesembilan pembalap di WSSP. Mereka kini menyamai Honda sebagai pabrikan terbanyak yang menjuarai gelar pembalap. Yamaha juga tak terkalahkan sejak 2017. Di bawah mereka ada Kawasaki (4) dan Suzuki (1).

Keberhasilan Aegerter ini juga menjadi gelar juara dunia ke-10 bagi Tim Ten Kate Racing di WSSP dan yang pertama bersama Yamaha.

Hingga balapan di San Juan, Aegerter juga menjadi pembalap Yamaha kedua tersukses di WSSP dari sisi jumlah kemenangan (10), dua di bawah Locatelli.

Aegerter memastikan gelar WSSP seusai merebut 14 podium, ini menjadi rekor di WSSP. Dalam usia 31 tahun, 1 bulan, dan 22 hari, Aegerter berada di P15 daftar peringkat usia juara WSSP. Rekor termuda masih dipegang Chris Vermeulen (21 tahun 4 bulan) pada 2003.

Setelah menguasai WSSP pada 2003, Chris Vermeulen sempat turun di MotoGP bersama Suzuki. Tampak ia di paddock saat turun di MotoGP Valencia 2006.

Setelah menguasai WSSP pada 2003, Chris Vermeulen sempat turun di MotoGP bersama Suzuki. Tampak ia di paddock saat turun di MotoGP Valencia 2006.

Foto oleh: Crescent Suzuki

Aegerter juga menjadi pembalap ke-17 yang berhasil menjuarai WSSP. Setelah Kenan Sofuogu merebut gelar kelima (terakhir) pada 2016, ada lima pembalap berbeda yang mampu juara WSSP, yakni Lucas Mahias, Sandro Cortese, Randy Krummenacher, Andrea Locatelli, dan Dominique Aegerter.

Sepuluh kemenangan Dominique Aegerter musim ini membuat koleksi kemenangan Ten Kate Racing di WSSP menjadi 83, terbanyak di antara tim-tim yang pernah turun. Mereka bisa menambahnya menjadi 85 jika mampu menguasai dua race di Mandalika nanti.

Podium utama yang ditorehkan Dominique Aegerter pada Race 1 di Misano juga menjadi kemenangan ke-100 Yamaha di WSSP.

Dominique Aegerter juga memastikan gelar dengan mencetak rekor poin (381, berbanding 263 yang direbut Locatelli usai Race 2 Catalunya 2020). Aegerter berpotensi membuat rekor baru terkait total poin saat digelarnya lomba terakhir di Indonesia.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ducati Tentukan Waktu Tes Perdana Alvaro Bautista
Artikel berikutnya Dorna Sports dan FIM Akan Bahas Aturan Keselamatan Balap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia