Rinaldi Wujudkan Impiannya Mengalahkan Rea
Michael Ruben Rinaldi menjawab kritik dengan prestasi cemerlang di Race 1 World Superbike (WSBK) Misano, Sabtu (12/6/2021). Ia mewujudkan keinginan mengalahkan sang juara bertahan, Jonathan Rea.
Untuk pertama kalinya musim ini, pembalap Aruba.it Racing itu naik podium dan tak tanggung-tanggung langsung menang.
Rinaldi jadi nomor satu dengan torehan waktu 33 menit 23,457 detik. Sementara, posisi kedua dihuni Toprak Razgatlioglu (PATA Yamaha), terpaut 3,657 detik dan Jonathan Rea (Kawasaki), lebih lambat 5,104 detik.
Rider Italia tersebut kaget bisa mengandaskan Rea dan jadi pemenang meski ada sedikit bantuan keberuntungan. Sempat tertinggal empat detik, Rinaldi melesat ketika pria Irlandia Utara melakukan kesalahan.
“Saya mesih mencerna hal ini, tapi saya tidak bisa meminta yang lebih baik. Saya melangkah dan berpikir lebih kencang, tapi Jonathan melakukan blunder, saya mendapat empat detik dan mencoba menjaga langkah bagus tanpa mendorong berlebihan untuk menjaga gap,” ujarnya.
:Saya sangat gembira, karena itu balapan saya di kandang dan kemenangan ini tiba usai awal musim sulit. Tentang saya, ada banyak tekanan dari media, media sosial. Orang-orang mengritik Valentino Rossi dan Marc Marquez, siapa yang tidak pernah mendapat kritik. Saya hanya mencoba terus berkonsentrasi untuk melakukan lomba bagus di ini.”
Rinaldi mengaku bahwa ada peran juara WSBK enam kali itu di balik sukses perdana musim ini. Tekadnya membesar usai berdiskusi dengan Rea di atas pesawat.
“Kemenangan ini berbeda daripada tahun lalu karena ketika mengenakan kostum ini, Anda dipaksa menang. Tentu sangat fantastis tapi harus menjadi satu hal yang normal. Saya ingin menceritakan ketika terbang pulang dari Estoril dengan elektronik Rea. Kami berbincang,” ia mengenang.
“Saya katakan kepadanya ingin menang ketika Johnny di trek, karena dia kencang dan jika menang tanpa dia tidak sama rasanya. Sungguh indah, saya bisa menang dengan dia di lintasan.
“Fakta bahwa dia dekat sangat membantu saya berkonsentrasi karena saya di bawah tekanan ketika tampil dengan lebih baik. Pada sembilan putaran terakhir, saya berkata kepada diri sendiri agar tidak memikirkan apa pun, hanya melaju 90 persen karena saya punya marjin bagus.
“Setiap melihat dia mendekat, saya berpikir, ‘Harus menekan, karena kalau menekan, mungkin dia melakukan kesalahan dan saya mesti berduel dengan di lap akhir.’ Namun, secara mental, sembilan putaran akhir sangat sulit.”
Satu modal berharga telah didapat berkat strategi yang berfungsi dengan baik. Rinaldi bertekad tampil jauh lebih baik pada dua lomba berikutnya.
“Ketika Anda puas terhadap diri sendiri, ikuti tujuan Anda. Karena dalam balapan buruk, tak ada yang percaya kepada Anda sebesar diri sendiri. Kesempurnaan tidak ada, kami mendekat pada feeling itu,” ucapnya.
“Mungkin selanjutnya, kami mencari sesuatu lebih pada akhir kompetisi tapi tidak buruk faktanya. Kami punya tim bagus, motor bagus dan kami bekerja dengan optimal.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.