Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
World Superbike WSBK Belanda

Scott Redding Ingin BMW Pertimbangkan Pendapatnya

Juara British Superbike 2019, Scott Redding, ingin BMW lebih mendengarkan masukan pembalap daripada sepenuhnya memercayai data di komputer.

Michael Bartholemy, Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team

Redding mendapatkan hasil terbaiknya dalam World Superbike (WSBK) 2022 di Assen ketika finis di posisi kelima setelah melakoni awal musim yang sangat sulit.

Pembalap Inggris itu alami kesulitan dalam mengaplikasikan gaya balap alaminya di atas BMW M 1000 RR, dan sempat kecewa karena pabrikan Jerman itu tak membuat kemajuan signifikan.

Bahkan, motornya sempat alami overheat saat balapan di Aragon yang membuatnya sangat frustasi.

Tetapi, Redding menemukan bentuk terbaiknya kembali dalam WSBK Belanda di Sirkuit Assen. Ia  melaju cepat dan tampil kompetitif.

Ini memberikannya kepercayaan lagi terhadap BMW, dan merasa tim telah bergerak ke arah yang tepat.

“Saya percaya pada proyek ini dan percaya bahwa BMW memiliki sumber daya untuk melakukannya,” kata Redding kepada Speedweek.

“Tapi itu harus dilakukan dengan cepat dan kami tidak punya waktu empat tahun. Pertama kali saya duduk di atas motor, saya membuat daftar apa yang tidak baik.

“Banyak yang telah membaik sejak itu, tetapi butuh waktu dan pandemi Covid-19 tidak memberikan banyak bantuan.

“Pada Minggu, setelah balapan, Anda dapat melihat kenyataan di atas kertas. Kami harus mengambil langkah besar, dan langkah yang tepat untuk itu.

“Terkadang Anda harus mengambil beberapa langkah yang salah sebelum Anda tahu mana yang benar. Itulah bagian tersulit dari pekerjaan ini.”

Baca Juga:

Scott Redding memiliki kontrak dua tahun bersama BMW hingga akhir 2023, tapi memiliki opsi dua tahun tambahan.

Kesepakatan tersebut dapat terjalin jika keduanya alami peningkatan dan BMW bisa memperjuangkan hasil lebih baik.

Memperkuat tim yang sebelumnya sangat sulit mencapai barisan terdepan, Redding menyadari butuh waktu untuk tampil kompetitif dengan BMW ketimbang dengan Ducati yang sudah kuat.

“Saya tahu apa yang terasa benar. Saya tahu bagaimana rasanya saya memiliki pendapat dan ide saya, tetapi mereka bertentangan dengan konsep Anda. Apa yang saya inginkan dan rasakan berbeda dari apa yang mereka anggap benar,” ujarnya.

“Ini bukan hal yang buruk, ini bukan tentang benar atau salah. Ini adalah proyek mereka dan mereka tahu apa yang diinginkan. Tetapi Anda juga harus percaya kepada saya ketika saya memberi tahu Anda kesan saya.

“Terkadang Anda tidak bisa begitu saja mempercayai komputer. Komputer sangat bagus, mereka memberi Anda banyak data, banyak informasi. Tapi komputer tidak duduk di atas motor dan memutar throttle.

“Jika komputer memiliki telur, itu akan sangat besar. Karena dia melakukan persis seperti yang diperintahkan, tetapi dia tidak memilikinya.”

Scott Redding menyadari tak akan tampil kuat di semua trek, tapi akan bekerja keras semampunya untuk mengeluarkan seluruh potensinya.

“Segalanya berjalan sedikit lebih baik di Assen, yang memberi kami ruang untuk bernapas. Jika balapan berikutnya tidak begitu bagus, kami harus mengusahakannya,” ucapnya.

“Kami tidak pernah berhenti bekerja, ini tidak pernah mudah. Kami harus menggiring bola. Kami harus mendapatkan motor dengan ban yang tepat sehingga saya bisa mengebut di sepanjang balapan.”

Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WSBK

Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sempat Kecewa, Manajer Yakin Razgatlioglu Berubah di Estoril
Artikel berikutnya Ayah Loris Cresson Tuding Pedercini Curi Motor dari Putranya

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia