Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Scott Redding Tidak Terima Dituding Mata Duitan

Scott Redding mendapat serangan bertubi setelah diumumkan menjadi pembalap BMW Motorrad untuk World Superbike (WSBK) 2022. Ia mengaku kecewa disebut mata duitan.

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Gold and Goose / Motorsport Images

Di jagad maya, tak sedikit yang menghinanya karena beralih dari Aruba.it Ducati ke BMW. Bahkan, ada warganet yang menyumpahinya tak akan menang karena skuad Jerman itu masih dalam masa pengembangan.

Tom Sykes, yang akan digantikan Redding, juga tak ragu melontarkan kecaman. Menurutnya, keputusan BMW terlalu gegabah dan bisa menghancurkan tim itu sendiri.

Ibarat pepatah ‘Habis manis sepah dibuang’, pilot yang berjasa dalam mengembangkan motor M1000RR itu, malah didepak setelah kerja keras selama tiga tahun mulai menunjukkan hasil positif.

Mendapat beragam kritikan, Redding tentu meradang karena niatnya pindah untuk mencari tantangan baru. Ia pun siap membantu BMW untuk meningkatkan kualitas motor.

“Hal yang mengejutkan saya adalah komentar-komentar di media sosial karena banyak orang berpikir bahwa saya teken kontrak untuk uang, karier saya sudah habis atau saya tidak akan memenangi titel,” tuturnya, dikutip dari Motorsprint.corrieredellosport.it.

“Realitasnya adalah jika Anda mengeluarkan saua dari persamaan, maka mereka mendapatkan hasil yang sama dengan motor yang dipakai hari ini.

“Orang-orang secara umum tidak mengerti kekuatan yang ada di belakang sebuah proyek, seperti Aprilia di MotoGP, contohnya. Podium perdana dari mana datang atau Ducati, yang masih bermasalah dan mulai sekarang hingga besok jadi motor terbaik.”

Baca Juga:

Pada Race 1 WSBK Prancis, Scott Redding, mengalami crash sehingga finis pada urutan ke-12. Ia tak menutupi kesulitan beradaptasi dengan karakter Magny-Cours yang rumit. Beberapa problem bahkan muncul sejak latihan bebas.

“Magny-Courts adalah lintasan yang sedikit berbeda dari lainnya. Perubahan dari basah ke kering sedikit sulit saya atasi,” katanya.

“Saya tak bisa mengemudi dengan rileks, tapi saya juga belum sampai batas. Motor tidak berfungsi seperti kemauan saya. Saya selalu melenceng keluar jalur. Meski begitu, ini adalah sirkuit yang menyenangkan denga tikungan aneh dan berbeda.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Race 1 WSSP Prancis: Aegerter Kuasai Balapan Penuh Drama
Artikel berikutnya Jonathan Rea Ungkap Penyebab Kekalahan di Race 1 WSBK Prancis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia