Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
World Superbike WSBK Italia

Tardozzi Jamin Rencana 8 Motor MotoGP Tak Ganggu Proyek WSBK

Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, memastikan keinginan menurunkan delapan motor di MotoGP tak akan mengganggu proyek World Superbike (WSBK).

Davide Davide Tardozzi, Team manager Ducati Team

Pabrikan dari Borgo Panigale tersebut mau punya lebih banyak tim satelit di MotoGP musim depan. Setelah memperpanjang kontrak Pramac Racing, mereka menjajaki peluang kemitraan dengan VR46 dan Gresini Racing.

Dengan makin banyaknya tim yang menggunakan Desmosedici GP, timbul tanda tanya soal kelangsungan kiprah mereka di WSBK. Namun, Tardozzi menekankan bahwa sudah ada alokasi masing-masing sejak awal sehingga risiko yang dikhawatirkan tidak terjadi.

“Tentu tidak! Anggaran yang didedikasikan untuk Superbike milik Superbike, meski Gigi Dall’Igna dan Claudio Domenicali ingin menang di kejuraan ini dan sumber daya tidak akan anjlok. Saya bisa memastikan tidak akan ada perubahan terlepas dari apa yang akan terjadi atau tidak pada paddock lain,” katanya kepada GPOne.com.

Ducati menggeliat di WSBK 2021 dengan Scott Redding memimpin dengan dua kemenangan. Pembalap Aruba.it itu bertengger di peringkat ketiga klasemen. Sementara, Michael Ruben Rinaldi baru saja mempersembahkan dua sukses Race 1 dan Superpole Race dari Misano. Ia mematahkan dominasi Jonathan Rea.

Baca Juga:

Keberhasilan tersebut disaksikan sendiri oleh Tardozzi yang kebetulan sedang menyambangi trek sejauh 3,488 km itu. Ia mengaku puas dengan performa Panigale V4 R.

“Ide V4 adalah motor yang dilahirkan untuk menang, menghadirkan karakteristik positif dan hal negatif lain, seperti semua motor. Pastinya, di Misano, Michael dan si Merah menunjukkan potensi besar,” ujar Tardozzi.

“Dalam kasus ini, Dall’Igna menerima masukan besar dari Domenicali untuk memenangi kejuaraan dan konsekuensinya, itu jadi target kami.”

Ducati juga menerapkan filosofi MotoGP ke WSBK, padahal karakter dua lomba itu berbeda. Produsen motor tersebut lantas menuai kritik terutama dari mereka yang menganggap aneh.

“Ducati membuat motor berbagai tipe dan konsekuensinya, filosofi kami adalah membawa semaksimal mungkin teknologi dan inovasi di MotoGP, kemudian mentransfer ke Superbike dan lalu pada seri motor. Seperti itu yang kami lakukan,” Tardozzi melanjutkan.

“Kadang kami dikritik karena ini, tapi pada akhirnya, filosofi Ducati adalah ini dan prosesnya tak terhindarkan. Kami ingin memberi teknologi maksimal kepada klien.”

Michael Ruben Rinaldi, Aruba.It Racing - Ducati, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Michael Ruben Rinaldi, Aruba.It Racing - Ducati, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Peremajaan terlihat dari susunan pembalap MotoGP juga merambah pada Superbike. Menurut Tardozzi, kehadiran pembalap muda yang bisa mengerek performa sangat penting.

“Perlu menemukan para pembalap muda yang bisa tampil dengan cara lebih baik untuk mengalahkan Johnny. Dia pembalap hebat dan untuk mengalahkannya, kami perlu menemukan seseorang yang dapat membuat lonjakan kualitas.

“Jika dapat merekrut pembalap yang tidak bisa mengalahkannya di masa lalu lebih rumit, karena itu, kami akan mengikuti jalan tertentu,” katanya.

Terkait dengan peluang Danilo Petrucci bergabung dengan Ducati di WSBK, Tardozzi menutup pintu. Perpanjangan kontrak rider Italia itu dengan KTM untuk musim depan belum jelas. Penampilan pembalap KTM Tech 3 pun kurang memuaskan. “Saya harap Danilo bertahan di KTM,” ia menandaskan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Banyak Masalah, Rea Pasrah dengan Hasil di WSBK Italia
Artikel berikutnya Rinaldi Senang Bisa Bungkam Kritikus dengan Kemenangan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia