Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Toprak Razgatlioglu Tak Dikhianati Kerja Keras

Pembalap Pata Yamaha, Toprak Razgatlioglu, berubah dari rider yang tidak diperhitungkan menjadi salah satu penantang gelar World Superbike (WSBK) 2021.

Podium: Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Toprak Razgatlioglu memiliki performa yang tak konsisten sepanjang WSBK musim lalu, meski berhasil meraih kemenangan pada balapan pertama di Sirkuit Phillip Island, Australia.

Pembalap asal Turki tersebut mengakhiri musim di posisi keempat di bawah Jonathan Rea (Kawasaki) sebagai peraih titel, Scott Redding (Ducati), dan Chaz Davies (Ducati).

Namun, tahun ini Razgatlioglu menunjukkan peningkatan besar. Setelah melakoni enam race dalam dua seri, rider 24 tahun itu berada di urutan kedua dalam klasemen sementara WSBK 2021, usai meraih empat podium.

Hasil itu didapatkan berkat kerja keras sepanjang musim dingin. Lebih memahami cara kerja Yamaha YZF-R1 juga menjadi salah satu faktor sukses Razgatlioglu pada awal WSBK 2021.

“Kami berhasil meningkatkan kinerja motor, dan saya juga berkendara dengan lebih baik. Ini tahun kedua saya mengendarai R1, jadi saya tahu bagaimana cara terbaik menaklukkannya,” kata Razgatlioglu dilansir Speedweek.

“Itu jadi salah satu faktor kami bisa tampil lebih baik. Terlebih, kami memiliki banyak komponen yang membuat kami semakin berkembang. Kami bekerja dengan bagus sepanjang musim dingin.”

Baca Juga:

Toprak Razgatlioglu terus meningkatkan kemampuannya dengan latihan bersama manajer sekaligus mentornya, Kenan Sofuoglu. Pemegang rekor juara dunia Supersport itu mendorong anak didiknya tanpa henti.

“Saya selalu berlatih seperti biasa. Saya berada di trek bersama Kenan dan juga berkendara bersama pembalap asal Turki lainnya, misalnya Can Oncu dan Bahattin Sofuoglu,” ujarnya.

“Kami berkendara seolah-olah itu merupakan sebuah perlombaan, bukan seperti saat latihan bebas. Itu cara terbaik untuk menjadi seorang pembalap lebih baik.

“Kenan selalu mengatakan, ‘mari lakukan 15 lap seolah seperti sebuah balapan’, dan itulah yang kami lakukan. Tanpa istirahat, kami selalu berada di mode serang.”

Ketika ditanya apakah mode latihan Kenan Sofuoglu sama seperti kamp pelatihan milik Valentino Rossi, VR46 Academy, Razgatlioglu mengatakan ada perbedaan besar.

“Hanya sedikit persamaannya. Kenan selalu berkendara bersama kami sama seperti Valentino saat latihan dengan murid-muridnya,” ucap sang pembalap.

“Tapi, Valentino menggunakan dirt bike, sedangkan kami selalu mengendarai motor komersil bertenaga 250 cc atau dengan supermotor.

“Kenan selalu mengendarai 250 cc atau dengan gokart, itu merupakan cara baru baginya.”

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Estoril Tak Lagi Jadi Momok bagi Rea
Artikel berikutnya Rea Ungkap Rahasia Hampir Akhiri Karier di Usia Muda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia