Toseland dan Kesibukannya Selepas Pensiun
Tak lagi aktif balapan, James Toseland beralih menggeluti karier bermusik. Mantan pembalap WSBK itu juga mengungkapkan harapannya untuk kembali berkeluarga.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Semasa berkecimpung kejuaraan dunia balap motor produksi massal, Toseland meraih puncak kejayaan ketika sukses menyabet gelar juara musim 2004 dan 2007.
Bahkan pada 2008 serta 2009, ia pernah meramaikan pertarungan MotoGP dengan memperkuat tim satelit Tech3.
Di saat tengah menikmati tantangan menggeber motor balap, cedera pergelangan tangan kanan memaksa Toseland untuk gantung helm.
“Ketika saya melihat diri saya di cermin, apakah saya bisa jujur berkata, ‘Sudahkah saya memberikan segalanya?'. Dalam kasus saya, saya tahu telah memberikan semua yang saya miliki dan mencapai apa yang saya lakukan,” tutur Toseland dalam wawancara kepada WorldSBK.com.
“Satu-satunya hal yang saya harapkan terjadi berbeda adalah saya bergabung dengan tim pabrikan dibandingkan tim satelit ketika saya datang ke MotoGP. Itu mungkin bisa mengubah finis keenam menjadi beberapa podium dan membuat saya lebih kompetitif.
“Pada akhirnya, saya adalah dua kali juara dunia (WSBK) dalam olahraga yang diperkenalkan saat saya masih kecil, dan saya memiliki kehidupan yang luar biasa dan mendapatkan banyak rasa hormat dari itu.”
Bicara tentang cedera pergelangan tangan kanan yang dialaminya, meski sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya, Toseland rupanya masih berjibaku dengan kondisi fisiknya.
Tiga operasi telah dijalaninya tahun lalu. Bahkan, pada 2021 ini, dia akan naik meja operasi lagi untuk keenam kalinya.
“Saya berharap (operasi kali) ini bisa memberi saya hasil, bahwa saya bisa hidup tanpa merasa pergelangan tangan saya patah setiap hari. Itu adalah fokus pertama saya dan kemudian pulih dari itu,” ucapnya.
James Toseland saat beraksi dengan grup bandnya, Toseland, di Goodwood Festival of Speed pada 2013
Foto oleh: Dave Dyer
Mengisi hari-hari pensiun, Toseland banyak menghabiskan waktu dengan bermain musik untuk grup band yang didirikannya. Pria berusia 40 tahun itu juga beberapa kali jadi komentator WSBK dan MotoGP.
“Memperbaiki pergelangan tangan mungkin merupakan awal kembali ke paddock, mungkin di TV dan sebagai komentator, atau jauh dari paddock, lalu bermusik,” ujarnya.
“Musik tergantung pada apakah saya bisa bermain atau tidak, tapi saya ingin merilis album ketiga. Peluangnya terbuka saat ini.”
Selain fokus pemulihan pergelangan tangan kanan, serta karier musiknya, Toseland turut mengusungkan harapan untuk membangun keluarga lagi. Tahun lalu, dia bercerai dengan istri sekaligus penulis lagu, Katie Melua.
“Saya menginginkan sebuah keluarga. Ini juga jadi agenda utama,” kata Toseland.
“Saya dan istri saya berpisah pada 2020, tetapi itu adalah perpisahan baik-baik. Saya sebenarnya orang yang sangat tertutup. Saya tidak merasa kami telah melakukan sesuatu yang jahat satu sama lain, itu hanya alasan pribadi.
“Tidak mudah menjalani perceraian, bagi kedua belah pihak hal itu cukup menjengkelkan. Padahal kalian berdua tahu itu hal yang benar. Ini merupakan tahun penuh penyesuaian.
“Usia 30-an saya sangat berat dan mengalami rasa sakit, serta ketidaknyamanan yang serius dan berkepanjangan. Saya sudah menjalani operasi selama 10 tahun, dan saya bertekad akan menjalani usia 40-an dengan lebih banyak senyuman.”
James Toseland bersama Danny Webb, WRP Wepol Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments