Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sykes Nilai Tak Adil Bandingkan BMW dengan Kawasaki

Tom Sykes menganggap bukan hal tepat untuk membandingkan BMW dan Kawasaki, terutama di awal-awal masa pengembangan motor World Superbike (WSBK).

Eugene Laverty, BMW Motorrad WorldSBK Team, Xavi Fores, Kawasaki Puccetti Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Inggris itu mulai membela Kawasaki pada 2010. Dia tetap bertahan ketika pabrikan Jepang tersebut beralih dari Paul Bird Motorsport ke Provec, yang menurunkan dua ZX-10RR spek pabrikan musim 2012.

Peralihan itu rupanya menjadi fondasi penting untuk kinerja dominan Kawasaki. Sykes sukses gelar juara dunia pada 2013, dan bertengger di peringkat kedua klasemen akhir WSBK 2014.

Kawasaki makin mendominasi kejuaraan saat Jonathan Rea digaet sebagai pembalap pada 2015. Namun, kehadirannya memicu perselisihan dengan Sykes, diakhiri keputusan pria berusia 35 tahun ini hengkang ke BMW sejak 2019.

Dalam tahun perdananya bersama BMW, Sykes berhasil mencetak empat podium. Tetapi, performa pabrikan Jerman itu kemudian mengendur, meski dua pembalapnya pole position pada 2020.

Baca Juga:

Sykes mengatakan, walau Kawasaki punya keistimewaan tes dan pengembangan suku cadang tanpa batas satu dekade lalu, namun BMW telah dibatasi oleh regulasi ketat di WSBK saat ini. Karenanya, tidak valid untuk membandingkan keduanya.

“Saya menemukan diri saya dalam skenario serupa dalam hal pengembangan (di BMW sebagai Kawasaki pada awal 2010-an). Ya, dari sisi pengembangan semuanya terjadi sangat-sangat cepat di Kawasaki,” ucap Sykes.

“Tapi jelas banyak hal sangat berbeda saat itu dengan aturan tes. Saya kira, saya menempuh lebih banyak lap saat itu. Tes bukan suatu masalah, sangat jarang saya melihat diri saya di tempat tidur (saya sendiri). (Saya) pasti punya banyak kilometer. Pembatasan teknis juga tidak jauh dari tempat mereka sekarang.

“Jadi, menurut saya tidak adil membandingkan keduanya dalam hal itu. Sekarang ada banyak batasan dalam tes. Adaa banyak batasan pada item teknis dan apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan.”

Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team

Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team

Foto oleh: BMW AG

Sykes, akan memasuki tahun ke-13 di WSBK, meyakini BMW tidak mendapatkan cukup pujian atas apa yang telah diraih sejak kembali ke kejuaraan pada 2018.

Dia juga merasa, kalender 2020 yang terganggu pandemi Covid-19, menghalangi BMW untuk melanjutkan hasil dalam musim perdananya.

“Apa yang telah dilakukan BMW dalam waktu sesingkat itu, saya rasa tidak mendapat pujian yang layak,” ujarnya.

“Secara keseluruhan proyek tidak mendapatkan pengakuan yang layak karena ketika kami mulai, itu adalah awal yang terlambat, Desember 2018 (dan pada) Februari kami harus pergi ke Phillip Island (untuk balapan pertama).

“Kami mengalami (musim) sulit pada 2019 dan kami perlu menjaga momentum itu pada 2020. Itulah yang Anda butuhkan. Anda harus mengadakan perlombaan di akhir pekan, tentu saja itu memberikan waktu kepada para pembalap untuk bereaksi.

“(Tetapi) itu dihentikan dengan (situasi) Covid-19 dan sekarang kami harus mengumpulkan momentum lagi. Tentunya belum menjadi akar yang kami inginkan dalam proyek ini, namun kami akan terus berusaha untuk berada di tempat yang kami inginkan.”

Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team

Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team

Foto oleh: BMW AG

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Garrett Gerloff Optimistis Hadapi WSBK 2021
Artikel berikutnya Rea Siap Geser Davies sebagai Spesialis Aragon

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia