Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Yamaha: Toprak Razgatlioglu Cepat Beradaptasi dengan Prototipe MotoGP

Toprak Razgatlioglu telah menjalani tes perdananya di atas prototipe MotoGP Yamaha, YZR-M1, Selasa (21/6/2022) lalu. Andrea Dosoli menilai juara dunia WSBK 2021 itu mampu beradaptasi dengan baik.

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK

Dalam pengujian tertutup di Sirkuit Motorland Aragon, rider Pata Yamaha with Brixx WorldSBK Toprak Razgatlioglu menyelesaikan total 40 lap di atas M1. El Turco mengaku sangat menikmati sesi tersebut.  

Karakteristik sirkuit dan sektor lurus yang panjang di Aragon memungkinkannya memaksimalkan tenaga motor, walau Yamaha tidak merilis catatan waktu lap serta model M1 yang dikendarainya selama tes.

Sayangnya, pengujian berakhir lebih cepat karena hujan mengguyur trek sebelum sesi sore dilakukan. Namun, tetap saja, Razgatlioglu mengaku sangat puas dengan tes MotoGP pertama yang dilakoninya.

“Terlepas dari cuacanya, Aragon adalah tes positif baginya. Toprak (Razgatlioglu) sangat antusias dan dia ternyata bisa melaju kencang di trek dengan M1 seperti yang kita semua pikirkan,” ujar Manajer Balap Yamaha Motor Eropa Andrea Dosoli kepada GPOne.

Baca Juga:

Mengenai tes MotoGP Razgatlioglu yang telah lama dibicarakan dan dinantikan, Dosoli tidak menampik ada rasa penasaran besar mengenai bagaimana itu bakal berjalan, termasuk di manajemen Yamaha.

“Sayang sekali hujan mengintervensi. Ada banyak rasa ingin tahu mengenai tes ini, namun cuaca buruk mengondisikan rencananya sampai batas tertentu. Walau begitu, kami senang memberikan kesempatan Toprak menguji mesin MotoGP Yamaha, kata Dosoli.

“Semua orang antusias karena, seperti yang Anda ketahui, ini merupkan sebuah pengakuan atas gelar yang dimenanginya dalam Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) musim lalu. Tes Toprak adalah pengujian tertutup. Dia banyak tersenyum sebelum menaiki M1.

“Ini tentu saja merupakan pengalaman positif. Saya bisa mengatakan bahwa dia mampu melaju kencang di atas M1 seperti diyakini banyak orang. Dia juga cepat beradaptasi dengan motor MotoGP, mengingat ini sebuah lompatan besar dari Superbike,” imbuhnya.

Toprak Razgatlıoglu dan Cal Crutchlow saat tes MotoGP di Aragon

Toprak Razgatlıoglu dan Cal Crutchlow saat tes MotoGP di Aragon

Foto oleh: Yamaha Racing

Kendati pengujian berjalan sangat positif, Yamaha tidak membahas soal kemungkinan untuk membawa El Turco ke MotoGP dalam waktu dekat. Pasalnya, tahun depan pabrikan Iwata tak punya slot kosong.

Paling cepat, kans Yamaha membawa Razgatlioglu ke kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix adalah 2024, saat kontrak di WSBK selesai. Fans perlu sabar untuk melihatnya bersaing di MotoGP.  

Razgatlioglu sendiri enggan berpikir terlalu jauh dan memilih fokus dengan pekerjaannya musim ini. Hal tersebut pun diamini Andrea Dosoli. Hal terpenting setelah tes MotoGP, adalah berjuang lagi di WSBK.

Pasalnya, saat ini, pembalap asal Turki itu masih tertinggal dari dua rivalnya: Alvaro Bautista (Ducati) dan Jonathan Rea (Kawasaki). Razgatlioglu sekarang menempati peringkat ketiga dalam klasemen sementara WSBK, gapnya 79 poin dari Bautista yang ada di puncak.

“Kini semua yang tersisa hanya memikirkan untuk Donington,” ucap Dosoli. Saat ini kejuaraan memasuki jeda beberapa pekan sebelum melanjutkan musimnya dengan putaran kelima, WSBK Inggris, 15-17 Juli.

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Andrea Dosoli

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Andrea Dosoli

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kawasaki Racing Santai Soal Perpanjangan Kontrak Jonathan Rea
Artikel berikutnya Leon Camier Yakin HRC Bisa Podium di Sirkuit Tepat

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia