Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
World Superbike WSBK Italia

Bos Yamaha Tak Ingin Sia-siakan Bakat Dominique Aegerter

Andrea Dosoli mengatakan Dominique Aegerter pantas bersaing di World Superbike (WSBK) dan tak ingin pembalap asal Swiss itu beralih ke pabrikan lain.

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Yamaha harus berpikir keras untuk mencarikan tempat bagi Aegerter yang sekarang sangat dominan di World Supersport (WSSP).

Tahun ini, Aegerter berpeluang besar mempertahankan gelar juara WSSP dengan keunggulan 53 poin atas Lorenzo Baldassari sebagai rival terdekat.

Pembalap 31 tahun itu telah menyatakan keinginannya untuk tampil di WSBK tahun depan, tapi Yamaha belum memiliki tempat baginya.

Pasalnya, tahun depan sudah dipastikan Toprak Razgatlioglu dan Andrea Locatelli masih berada dalam skuat Pata Yamaha, yang merupakan tim inti pabrikan Jepang itu.

Peluang terbaik Dominique Aegerter ada di Giansanti Racing Team (GRT) yang saat ini diperkuat oleh Garrett Gerloff dan Kohta Nozane.

Baik Gerloff dan Nozane, belum menunjukkan performa seperti yang diharapkan Yamaha sejauh ini. Meski di awal musim sempat memperlihatkan kinerja menjanjikan, tapi mereka tak dapat menjaga konsistensi.

Dosoli yang merupakan Manajer Balap Yamaha Motor Eropa yang membawahi Tim Pata Yamaha with Brixx WorldSBK, mengaku kebingungan untuk memilih pembalap. Tapi, ia juga tak ingin melepas Aegerter begitu saja.

“Pengemudi yang disebutkan ada dalam daftar saya, semuanya sangat pantas di WSBK,” kata Dosoli kepada Speedweek.com.

“Kami sedang menganalisis skenario yang memungkinkan Aegerter pantas mendapatkan promosi. Seperti biasa, kami memiliki terlalu banyak pembalap bagus dan terlalu sedikit tempat untuk mereka.

“Kami juga menyadari berapa umur Domi dan dia juga menyadarinya. Tapi, kenyataannya adalah bahwa dia baik-baik saja."

Baca Juga:

Andrea Dosoli menyadari untuk tak mengesampingkan Dominique Aegerter hanya karena sudah tidak muda lagi. Pasalnya, saat ini ia melakoni dua kejuaraan sekaligus, dan memiliki peluang juara dunia di kedua kejuaraan.

“Anda harus tetap menjaga strategi. Di sisi lain, kami juga harus menghormati nilai olahraga. Domique bekerja dengan sangat baik, jadi kami harus memperhitungkannya,” ujarnya.

“Saya juga ingin melihat performa Gerloff dan Nozane dalam beberapa balapan ke depan.”

Kenan Sofuoglu yang merupakan pemegang rekor juara WSSP mengatakan Yamaha harus bergerak cepat jika ingin membawa Aegerter ke kelas yang lebih tinggi. Menurutnya, jika terlalu lama, itu akan berdampak buruk bagi keduanya.

“Dominique tidak muda lagi dan telah melewati puncak karirnya. Dia sudah lama berada di paddock grand prix dan sekarang dia sudah berusia lebih dari 30 tahun,” ucap Sofuoglu.

“Ketika Anda berusia di atas 35 tahun, itu menjadi sulit. Di kelas Supersport dia bisa menemukan motor yang bagus di tim yang bagus untuk menang. Apa lagi yang bisa dia capai dalam karirnya?

“Dia masih memiliki setidaknya lima tahun yang bagus di depannya. Jika dia beralih ke Superbike, itu akan memakan waktu setidaknya dua tahun lagi.

“Akankah dia menemukan tim pabrikan di usia 33 atau 34 tahun? Ini sulit. Dan apakah dia menemukan motivasi setelah bertahun-tahun dalam balapan untuk bekerja sangat keras lagi?”

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Iker Lecuona Puas Temukan Pace Lebih Baik dalam Tes di Misano
Artikel berikutnya Teori Jonathan Rea tentang Penurunan Penonton MotoGP

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia