Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Yamaha Ungkap Alasan Pakai Aerodinamika Biasa

Yamaha sempat mencoba fairing baru untuk Yamaha YZF-R1 dalam tes Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) di Misano, Italia. Tapi, inovasi mereka terhalang regulasi.

Andrea Locatelli, PATA Yamaha WorldSBK Team

Andrea Locatelli, PATA Yamaha WorldSBK Team

Yamaha Motor Racing

Kedua tim Yamaha di WSBK, Pata Yamaha WorldSBK Team (tim pabrikan) dan GRT Yamaha WorldSBK Team, memanfaatkan tes dua hari di Sirkuit Misano, Italia, awal pekan lalu, untuk menguji peranti aerodinamika baru.

Kendati begitu, karena sepeda motor yang dipakai berbasis produksi massal, aturan-aturan teknis di WSBK lebih cenderung pada optimalisasi ketimbang inovasi. Karenanya, sulit bagi tim-tim WSBK untuk melakukan inovasi pada aerodinamika motor dibanding di MotoGP.

Di Kejuaraan Dunia MotoGP, Yamaha terbukti mampu menutupi kekurangan mereka dalam top speed dengan melakukan sejumlah inovasi pada aerodinamika YZR-M1. Hasilnya juga tidak terlalu buruk, utamanya performa.

Di Misano, dua pembalap tim pabrikan, Toprak Razgatlioglu dan juara dunia Supersport Andrea Locatelli, bersama duet tim GRT, Garrett Gerloff dan Kohta Nozane, terlihat melibas beberapa lap Misano di atas Yamaha R1 dengan fairing berwarna hitam.

“Itu hanya modifikasi kecil fairing, tepatnya di area udara masuk (air intake). Kami ingin melihat apakah mampu meningkatkan aliran udara sekaligus memberikan perlindungan yang lebih baik untuk pembalap,” ucap Andrea Dosoli, Manajer Yamaha Racing.

Pria asal Italia tersebut menjelaskan, ubahan pada fairing tersebut bukanlah langkah besar. Pasalnya, regulasi di WSBK memiliki banyak batasan.

Baca Juga:

“Mungkin Razgatlioglu yang akan memakai kaca fairing (fairing screen) berbeda. Bila mengacu aturan, tidak banyak yang bisa kami kembangkan untuk peranti aerodinamika ini,” tutur Dosoli.

Untuk mengembangkan divisi teknis, saat ini skuad pabrikan Yamaha bekerja sama dengan Crescent Racing, tuner andal asal Inggris pimpinan Paul Denning.

Denning pun menjelaskan apa saja yang bisa diubah pada fairing agar berbeda dengan motor versi jalan raya, tanpa melanggar regulasi teknis dari FIM.

“Secara umum, fairing dan bodi luar sepeda motor harus dihomologasi seperti komponen lainnya. Lampu depan juga harus ditampilkan dengan toleransi 15 mm. Jadi kami tidak membawa paket aerodinamika baru,” ucap Denning.

Prinsipal Pata Yamaha WorldSBK Team tersebut menambahkan, ubahan pada fairing tersebut dimaksudkan agar pembalap lebih terlindung.

“Bagian depan-atas, yaitu fairing atas di atas area roda depan, memiliki permukaan depan dengan lebar hingga 30 mm. Kaca depan (windscreen) juga bisa berukuran berbeda,” tutur Paul Denning.

“Tidak ada perubahan besar. Semua masih serupa dengan model R1 saat ini. Hanya sedikit yang kami modifikasi untuk balap.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pulih dari Cedera, Alex Lowes Kembali Beraksi
Artikel berikutnya Ducati Rilis Skuad World Superbike 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia