Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

John McPhee, Pembalap Berlabel Nasib Sial

Jika ada pembalap yang kerap ditimpa ketidakberuntungan, maka pembalap Moto3, John McPhee, menempati urutan teratas.

John Mcphee, Petronas Sprinta Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Musim ini, McPhee kembali memperkuat Petronas Sprinta Racing. Setelah tahun lalu tandem dengan Khairul Idham Pawi, rider Britania Raya itu memiliki rekan setim anyar, Darryn Binder.

Berbekal peringkat kelima serta ketujuh klasemen akhir Moto3 2019 dan 2020, McPhee pun mengusung target membidik gelar juara dunia pada 2021. Tetapi, baru empat seri berjalan, rintangan berat sudah bertubi-tubi menghantamnya.

Putaran pembuka GP Qatar berakhir prematur bagi McPhee lantaran ulah Xavier Artigas yang membuatnya tersingkir dari balapan. Insiden kecelakaan itu turut melibatkan Andrea Migno dan Jeremy Alcoba.

McPhee lalu bertekad membayar kegagalan finis dengan hasil bagus saat Moto3 menyambangi lagi Sirkuit Losail untuk gelaran GP Doha. Alih-alih membawa pulang poin, dia justru ketiban apes.

Kontak antara Alcoba serta Binder itu menyeret McPhee yang tidak dapat menghindar. Dilingkupi rasa amarah tinggi, McPhee melampiaskan dengan memicu perkelahian terhadap Alcoba.

Buntutnya, kedua pembalap dihukum start pit lane di Moto3 Portugal. Karena penalti ini pula, McPhee pun akhirnya hanya mampu finis ke-23 dalam perlombaan di Sirkuit Algarve, Portimao.

John McPhee, Petronas Sprinta Racing

John McPhee, Petronas Sprinta Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Akhir pekan lalu, ketidakberuntungan rupanya masih enggan lepas dari McPhee. Menempati grid keenam, rider pemakai nomor #17 itu sebenarnya melakukan start bagus saat beraksi di GP Spanyol.

Namun, belum juga genap lap pertama, McPhee kehilangan kendali atas motornya dan mengalami highside ketika keluar dari Tikungan 7. Nol poin dalam empat balapan beruntun, dia pun terpuruk di dasar klasemen sementara.

“Kami tidak beruntung di awal musim ini. Kami memiliki kecepatan dan berada di sana di sebagian besar sesi, tetapi itu belum berjalan sesuai keinginan kami pada hari perlombaan,” tuturnya melansir situs resmi pembalap.

“Meskipun dua balapan pertama bukan salah saya, saya harus mengakui bahwa yang ini (di Jerez) adalah salah saya.

“Tikungan 7 telah membuat banyak orang kecelakaan dan itu menjadi penyebab kegagalan finis saya. Sayang sekali untuk menyelesaikan dengan cara ini karena kami terlihat kuat. Kami akan berusaha lebih baik di Le Mans.

“Peringkat klasemen kami saat ini juga memang belum sesuai dengan yang seharusnya, tapi masih banyak poin yang tersedia. Jadi, kami akan menggali lebih dalam dan berusaha mendapatkan sebanyak mungkin.”

Baca Juga:

Tahun lalu, McPhee mencatatkan lima kali DNF (did not finish). Paling kentara adalah saat ia menjadi aktor utama di balik kegagalan finis Albert Arenas pada Moto3 Catalunya. Padahal ketika itu, sang rival tengah memperebutkan titel.

Lantas, apakah putaran GP Prancis nanti bakal membawa nasib baik untuk McPhee? Jawabannya tentu saja akan bergantung bagaimana dia bisa menghindari insiden dalam balapan.

Pun begitu, pada 2020, McPhee gagal melewati garis finis di Le Mans. Yang menarik adalah lawan yang memaksanya DNF di chicane Chemin aux Boeufs pada Lap 18 adalah Alcoba.

Kendati dibayangi rentetan nasib sial dalam dua musim terakhir, McPhee tak perlu merasa khawatir. Toh, dia pernah mencicipi kemenangan dalam GP Prancis 2019. Hasil positif lainnya, yakni posisi kedelapan pada Moto3 2014.

Dan dengan kejuaraan masih menyisakan 15 seri, tentunya terbuka lebar pula peluang bagi McPhee untuk mendulang raihan memuaskan, serta terutama meraup banyak poin klasemen.

“Melihat 2019 dan 2020, kami sangat dekat, kami tidak jauh, kecepatannya ada, race pace juga ada di sana. Kami hanya perlu menyatukan semuanya, sedikit konsistensi,” kata McPhee mengutip dari Bikesportnews.

“Musim lalu kami memiliki konsistensi di trek, tetapi kami mengalami beberapa DNF yang membuat kami tersingkir dari kejuaraan.

“Tahun sebelumnya (2018) kami konsisten tanpa DNF karena kesalahan saya sendiri, tapi kami kehilangan sedikit kecepatan dalam satu atau dua balapan.

“Saya merasa jika kami bisa menggabungkan semuanya, kecepatan dan juga konsistensi, maka itu akan membuat kami dapat memiliki kejuaraan yang kuat.”

John McPhee, Petronas Sprinta Racing

John McPhee, Petronas Sprinta Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rekor Buruk Suzuki Terus Berlanjut
Artikel berikutnya Podcast: Selangkah demi Selangkah Mario Aji ke Moto3

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia