Marko Kritisi Cara Instan Aston Martin Dongkrak Perfoma Mobilnya
Konsultan motorsport Red Bull Racing, Helmut Marko, menyindir cara instan Aston Martin untuk mendongkrak performa. Tim Inggris itu membajak beberapa ahli dari lawan-lawan besar di F1.

Bisa dimaklumi kalau ada nada sumbang dari garasi Red Bull. Mereka kehilangan direktur teknik, Dan Fallows dan spesialis aerodinamika serta staf divisi lain. Kenyataan pahit juga didapatkan oleh juara bertahan konstruktor Formula 1, Mercedes.
Kendati menerapkan strategi ‘kotor’, hasil yang didapatkan tidak sepadan. AMR22 yang dikemudikan Sebastian Vettel dan Lance Stroll sulit bersaing, bahkan untuk di barisan tengah.
Hingga empat seri awal F1 2022, skuad milik Lawrence Stroll baru mendulang lima poin. Posisi mereka sedikit lebih baik daripada Williams, penghuni dasar klasemen, yang baru mencuri poin tunggal.
Dari rapor tersebut terlihat bahwa hadirnya deretan staf kunci tak menjamin bisa melesatkan performa mobil. Marko menyoroti situasi yang berkembang dari kubu Aston Martin.
Ia menekankan perlu mengombinasikan antara sumber daya manusia jempolan dengan rencana yang matang agar lebih mudah mencapai target pada level premier.
“Formula 1 masih merupakan olahraga tim. Di sini, Anda perlu memiliki kohesi kolektif sangat kuat,” tuturnya kepada F1 Insider.
“Itu kenapa kami dapat mempertahankan pekerja kunci dengan kami untuk beberapa lama. Meski beberapa percobaan dengan ide Aston Martin untuk mencuri orang-orang kami, akhirnya sukses.
“Namun, tidak ada poinnya hanya membajak staf dan kemudian berpikir kalau Anda sudah menyelesaikan semuanya.”
Aston Martin yang kini ditangani oleh Mike Krack, terus mendapat keluhan dari pembalapnya bahwa AMR22 sulit dikendalikan. Dalam F1 GP Australia, kedua mobil mengalami kerusakan akibat insiden dan membutuhkan waktu perbaikan cukup lama.
Regulasi teknis baru sulit diterjemahkan dengan baik oleh awak tim yang bermarkas di Siverstone itu,
Sebaliknya, Red Bull yang ditinggal beberapa sosok penting malah berhasil menjadi penantang juara F1. Sejauh ini, hanya tim Austria yang mampu meredam ketangguhan Ferrari. Tanpa memperhitungkan Sprint Race di Imola, kedua tim tersebut berbagi masing-masing dua kemenangan dalam empat laga awal.
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.