Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sejumlah regulasi teknis baru akan mewarnai musim 2017. Apakah perubahan regulasi mengubah peta persaingan antar tim balap Formula 1 atau memberikan fans juara dunia berbeda?

Video ini, diproduksi dalam asosiasi dengan ilustrator teknis Giorgio Piola dan LAT Images, menunjukkan beberapa contoh dari sejarah masa lalu F1 di mana perubahan besar regulasi benar-benar mengguncang.

Di musim 2017, terdapat perubahan besar pada regulasi teknis Formula 1. Apakah perubahan ini akan merubah peta persaingan dan pembalap lain menjadi juara seperti yang terjadi saat regulasi berubah di masa lalu.

Giorgio Piola menjadi salah satu ilustrator teknis top di Formula 1 selama 40 tahun, sedangkan LAT images merupakan agensi foto olahraga balap terbesar di dunia, memiliki foto dari balapan semenjak tahun 1906. Dari pandangan mereka, inilah beberapa contoh dari perubahan besar regulasi membuat peta persaingan Formula 1 berubah.

Pada 1994, FIA melarang penggunaan alat bantu mengemudi elektronis akibat dari penampilan dominan Williams dengan gelar juara untuk Nigel Mansell dan Alain Prost pada 1992 & 1993. Namun pelarangan alat bantu khususnya pada bagian suspensi aktif, membuat solusi aerodinamika yang didesain oleh Adrian Newey menjadi terlalu ekstrim. Membuat suspensi konvensional tidak mampu menjaga mobil tetap seimbang dan stabil.

Desain komponen aerodinamika yang lebih sederhana, pada mobil Benneton yang di desain oleh Rory Bryne, lebih cocok dengan konfigurasi suspensi konvensional. Dari berjarak satu detik di belakang Williams pada 1993, Benetton memulai musim 1994 dengan mobil tercepat, dan meraih gelar Juara Dunia bersama Michael Schumacher.

Pada 2009, regulasi aerodinamika terbaru bertujuan untuk mempermudah aksi salip menyalip, mengurangi ketinggian yang diperbolehkan pada bagian tengah diffuser mobil. Sehingga mengurangi keuntungan di sektor aerodinamika. Tujuannya adalah agar semua tim menggunakan ukuran standar diffuser. Seperti gambar ilustrasi berikut ini adalah bagian belakang Ferrari. Namun terdapat celah pada regulasi, memungkinkan diffuser kedua berada pada posisi yang lebih tinggi, ditandai oleh panah merah.

Dengan aliran udara yang lebih cepat membuat lebih banyak downforce, komponen ini disebut derngan diffuser ganda. Hanya tiga tim yang memanfaatkan celah ini, termasuk Brawn GP yang meraih gelar juara konstruktor dan pembalap bersama dengan Jenson Button. Red Bull menjadi tim unggulan pada 2010-2013, meraih 4 gelar juara dunia berturut-turut dengan Sebastian Vettel.

Kemudian pada 2014, perubahan drastis pada regulasi teknis mengharuskan penggunaan mesin V6 turbo berteknologi hybrid, menggantikan konfigurasi mesin V8. Mercedes mengalokasikan lebih sumber daya dan waktu dibandingkan dengan Renault atau Ferrari, dan salah satu rahasia kesuksesan mereka adalah pada konfigurasi mesin, di mana mereka memisahkan komponen turbin dan kompresor, sehingga menjadi lebih efisien.

Akibatnya, Mercedes menjalani musim itu jauh lebih unggul daripada kompetitornya, yang melebihi semua aspek lain dari mobil. Begitulah tingkat kepala Mercedes memulai dominasinya hingga dua tahun kemudian dengan Lewis Hamilton dan Nico Rosberg yang meraih gelar juara dunia pada 2014-2016. Tapi sekarang mereka menghadapi tantangan berat dari perubahan besar regulasi, membuat peluang Ferrari dan RedBull untuk menantang perebutan gelar juara dunia. Akan dominasi Mercedes berakhir di musim ini?

Tentang video ini
Durasi
03:33
Dirilis
7 Apr 2017
Kejuaraan

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia