Pol Espargaro Klaim Solusi Masalah Honda Bukan Cuma Sasis
Pol Espargaro percaya Honda bekerja tanpa lelah demi mengatasi kurangnya traksi pada motor RC213V. Namun ia meyakini solusi masalah tersebut lebih kompleks.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Setelah empat tahun memperkuat KTM, Pol Espargaro bergabung dengan Repsol Honda. Tujuannya, ingin terus berkembang dan tentunya bersaing menjadi juara dunia.
Tetapi pembalap Spanyol itu bergabung tidak dalam momen terbaik Honda. Seperti diketahui Pabrikan Jepang mengalami kesulitan setelah Marc Marquez absen selama 2020 akibat cedera.
Hal ini membuat Honda tanpa referensi yang jelas untuk melakukan pengembangan prototipe dan tertinggal dari para rival. Masalah tersebut pun berimbas pada proses adaptasi Espargaro.
Ditambah lagi dengan waktu pramusim yang sangat terbatas, hanya pada satu sirkuit (Losail), praktis Polyccio harus menyesuaikan diri dengan metode kerja yang sama sekali berbeda.
Jika di KTM, pengembangan dan margin perbaikan yang lebih luas membuat kebijakan yang lebih kolektif di antara pembalapnya. Di Honda, pabrikan paling kuat, filosofinya lain.
Cum pembalap tercepat yang bertugas menentukan arah pengembangan, dalam kasus Honda Marquez adalah referensi utama, dan harus diikuti oleh rekannya. Selain itu, komunikasi pun tidak begitu intens.
Terlepas dari persentasi tanggung jawab pembalap untuk bersaing dalam race konstan, serangkaian faktor ini membantu menjelaskan mengapa Pol Espargaro berada di posisi ke-12 dalam klasemen.
Itu menjadikannya pembalap ketiga dengan raihan poin terburuk setelah sembilan race awal dalam sejarah Repsol Honda. Polyccio baru mampu mengumpulkan 41 poin. Raihan terbaiknya adalah finis kedelapan.
Diagnosis seluruh pembalap Honda seragam, yakni mengeluhkan kurangnya traksi pada bagian belakang sebagai kelemahan RC213V. Menurut Espargaro, dibutuhkan upaya besar dari departemen teknis untuk mengatasi problem tersebut.
Pol Espargaro, Repsol Honda Team
Foto oleh: Circuit de Barcelona-Catalunya
Pada awal Agustus mendatang di Austria, solusinya akan diuji, di mana sejumlah part baru akan dikenalkan untuk melihat apakah akan memberikan efek yang diinginkan.
"Ada waktu lima minggu, berarti teknisi di Jepang punya banyak waktu dan tentu bekerja keras. Kami akan memiliki beberapa part baru. Namun kami belum tahu apa saja itu," kata Espargaro kepada Motorsport.com usai tes privat di Catalunya, Selasa (13/7/2021).
Bagi sang rider, kunci untuk mulai bangkit memulihkan posisi dan performa bukan hanya soal sasis baru yang telah diuji selama Grand Prix (GP) Belanda di Assen. Tetapi diperlukan peningkatan di berbagai area motor.
"Kami mengharapkan banyak hal baru, bukan cuma sasis. Saya pikir motor perlu beberapa perubahan agar bisa bekerja dan kami perlu beradaptasi dengan ban belakang," kata Espargaro.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments