Morbidelli Terpaksa Main Aman di MotoGP Eropa
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, mengaku terpaksa membalap dalam ‘safety mode’ di MotoGP Eropa akibat tekanan tinggi di ban depan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Rider Italia itu memulai balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2020), dari posisi kedelapan. Alih-alih terlibat dalam pertarungan podium di tahap awal, ia malah finis di peringkat ke-11.
Morbidelli tak punya pilihan selain melepas balapan tersebut karena tekanan di ban hard bagian depan motornya tiba-tiba meningkat, saat dia membalap dalam grup. Jadi ia mesti main aman dan berpikir untuk mengamankan sedikit poin.
Kini selisih poin juara MotoGP Teruel tersebut dengan pemuncak klasemen sementara, Joan Mir, makin melebar jadi 45. Kini peluangnya menyegel peringkat pertama tertutup sepenuhnya dengan sisa dua balapan musim 2020.
“Itu adalah GP yang sulit bagi kami, sangat sulit. Saya bersusah payah karena ketika membalap dalam grup, kami mendapat masalah di mana tekanan ban depan meningkat drastis dan menjadi sangat sulit membalap dan repot mengendalikannya. Anda harus membalap dengan mode aman dan membawa motor pulang dengan cara seaman mungkin,” katanya.
“Jadi, melihat (kondisi) itu, saya gembira dapat mengendarai motor hingga garis finis dengan beberapa poin. Peluang dalam kejuaraan hampir melayang, kami lebih jauh dari Joan, yang tampaknya pantas juara dibandingkan yang lain.
“Tapi jarak antara saya dan peringkat kedua mengecil, jadi kami masih bertarung untuk itu.”
Pembalap 25 tahun tersebut ternyata sudah pernah mengalami problem serupa di MotoGP Aragon, 18 Oktober 2020. Ia tak yakin bahwa masalah ini bersifat umum saat berkendara, atau ini hanya isu yang akan jadi pukulan keras bagi Yamaha.
“Saya tidak tahu, fisika dan sains sama bagi setiap orang,” jawabnya ketika ditanya Motorsport.com apabila masalah itu satu-satunya bagi Yamaha. “Jadi, saya kira dengan temperature, pembalap lain juga menderita dari ekspansi udara di ban. Tapi saya tak tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap motor lain dan saya tak tahu seberapa pemuaian di ban mereka.”
Morbidelli adalah satu-satunya rider yang menggunakan kombinasi ban hard di depan dan belakang, setelah menggunakan ban keras di belakang saat pemanasan. Namun, ia tak yakin keputusan itu sebuah perjudian karena problem tekanan di ban depan sulit dievaluasi dengan tepat.
Dia juga menolak menyalahkan kondisi rumit itu walau nyatanya dia hanya membalap di lintasan kering 20 menit saja pada akhir pekan.
“Saya ingin bilang itu sangat memengaruhi saya, tapi tidak bisa karena pembalap lain juga mengalami hal ini. Jadi dampaknya saya rasakan, sama seperti setiap pembalap. Tentu kami tidak berada di puncak hari ini, tapi tak ada yang di puncak.
“Mereka (Suzuki) tidak berada dalam puncaknya tapi masih lebih cepat dibanding lainnya,” ucapnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments