Valentino Rossi Puji Cara Francesco Bagnaia Kendarai Ducati
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, terkesan dengan performa Francesco Bagnaia yang sangat baik saat mengendarai Ducati Desmosedici GP.
Bagnaia meraih pole position ketiga secara beruntun dan yang keempat sepanjang musim ini, pada Grand Prix Amerika di Circuit of The Americas (COTA), Sabtu (2/10/2021).
Pembalap asal Italia itu berhasil mengonversikan pole dari dua seri sebelumnya dengan kemenangan. Alhasil, ia kini berjarak 48 poin dari Fabio Quartararo, dengan empat balapan tersisa.
Rossi, yang membimbing Bagnaia di VR46 Riders Academy, mengatakan apa yang dilakukan oleh anak didiknya dalam dua balapan terakhir itu menakjubkan. Ia pun mengaku senang melihat Pecco - sapaan akrab - mengendarai Desmosedici GP.
“Tentang Pecco, dia sangat mengesankan. Ini pole ketiganya secara beruntun dengan lap yang luar biasa. Dia dalam kondisi yang sangat bagus,” kata Rossi.
“Sangat menyenangkan melihatnya mengendarai motor. Sangat menyenangkan karena dia mengendarai Ducati pada level tertinggi.
“Sudah lama sekali saya tidak melihat Ducati memiliki performa seperti ini. Jadi, saya sangat senang untuk Pecco.”
Hasil kualifikasi Francesco Bagnaia di Austin menjadikannya sebagai rider Italia pertamamencetak tiga pole position berturut-turut sejak Valentino Rossi pada 2009. Ia juga menjadi pembalap Ducati pertama yang mencapai prestasi itu sejak Casey Stoner pada 2008.
Ketika ditanya Motorsport.com tentang The Doctor yang bangga dengan kemampuannya dan apa artinya menyamai catatan mentornya, Bagnaia menjawab: “Ini menandakan saya mendapatkan tiga pole secara beruntun!
“Jadi, saya senang tapi rasanya itu tidak mengubah banyak hal. Kami di sini hanya untuk mencoba membuat kejuaraan tetap terbuka dan posisi terbaik untuk start adalah pole position, kami berhasil meraihnya lagi. Tapi, saya pikir itu tidak mengubah banyak hal.”
Mengenai komentar Rossi yang menyebut Bagnaia mengendarai motor Ducati dengan sangat baik, itu disebabkan perubahan mental dan membuat Desmosedici GP lebih sesuai dengan gaya balapnya.
“Ketika saya berada di MotoGP bersama Ducati, saya selalu terjatuh. Feeling saya terhadap motor tidak pernah bagus, dan saya terus berusaja menekan, tapi gaya balap saya tidak sesuai dengan Ducati,” ujar Pecco.
“Di Moto2, saya selalu melaju cepat di tikungan kecepatan tinggi dan Anda bisa melakukan pengereman keras karena ban belakang selalu sliding.
“Ketika saya tiba di MotoGP pada tes pertama, saya cukup cepat. Namun, itu karena saya melakukan time attack. Itu sesuatu yang saya pelajari, karena di MotoGP, para pembalap besar tak pernah melakukan time attack saat tes, terlepas itu pengujian pertama.
“Saya juga mengadaptasi motor Ducati agar melaju dengan baik di tikungan kecepatan tinggi, karena motor kami tidak terlalu cepat di pertengahan tikungan. Tetapi, tahun ini kami melakukan pekerjaan yang bagus dan sekarang motor lebih cocok dengan gaya saya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.