Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Razgatlioglu Bantah Gaya Balapnya Berbahaya

Pembalap Yamaha WSBK, Toprak Razgatlioglu, menyanggah anggapan yang menyebutkan bahwa dia memiliki gaya balap terlalu berisiko.

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sejak debut semusim penuh di World Superbike (WSBK) 2018, sosok Razgatlioglu telah menarik perhatian pencinta balap motor.

Gaya balap yang agresif dan flamboyan menjadikan sang pembalap Turki jadi favorit di kalangan fans, bahkan dia mendapatkan banyak rasa hormat dari para rival, termasuk juara dunia bertahan Jonathan Rea.

Usai dua musim memperkuat tim privateer Kawasaki, Razgatlioglu beralih ke skuad pabrikan Pata Yamaha pada 2020. Dia berhasil mengemas tiga kemenangan, serta mengklaim peringkat keempat klasemen akhir.

Pun begitu, performa impresif Razgatlioglu saat melibas trek justru menuai kritikan. Salah satunya datang dari Scott Redding. Rider Ducati itu menyoal gaya balap rivalnya yang berbahaya.

Dianggap berani mengambil risiko ketika berada di lintasan balap, tentu saja Razgatlioglu tak sependapat dengan argumen Redding.

“Jika ada yang mengira saya berbahaya, mereka salah. Siapa pun yang mengklaim bahwa saya selalu mengambil risiko terlalu banyak itu salah. Bagi saya normal mengendarai (motor) seperti ini,” kata Razgatlioglu dilansir dari Motosprint.

“Saya suka mengerem dengan keras dan kuat. Saya lebih suka merasakan motor 100 persen di setiap saat dan tidak ada yang luput dari saya. Kontrol saya total dan saya tidak takut jatuh atau terluka.

“Pembalap lain juga tidak perlu merasa takut, karena saya sangat berhati-hati dan tepat. Tidak benar bahwa saya mengambil risiko yang berlebihan, semuanya normal.”

Baca Juga:

Memasuki tahun kedua sebagai pembalap pabrikan WSBK, Razgatlioglu mengungkapkan peran yang jauh berbeda dibandingkan status sebelumnya, setidaknya untuk beberapa aspek tertentu.

Contohnya soal pengembangan YZF-R1. Rider pabrikan dituntut sangat kompetitif, serta harus memberikan indikasi evolusi yang tepat kepada teknisi.

“Ini bukan pekerjaan mudah, karena kami membutuhkan tes demi tes untuk memahami bagaimana cara memindahkan dan memutuskan komponen yang disetujui,” tuturnya.

“Karena pandemi mengganggu jalannya musim, kami harus menangani pengembangan selama tiga hari resmi. Untungnya, ada banyak material untuk diuji coba, tapi saya harus mengatur antara sesi yang satu dengan berikutnya.”

Musim ini, Razgatlioglu bakal punya tandem anyar. Andrea Locatelli telah resmi digaet Pata Yamaha WSBK, yang mana juara World Supersport (WSSP) 2020 itu akan jadi rekan setim barunya.

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha saat memimpin Race 2 World Superbike (WSBK) Portugal 2020

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha saat memimpin Race 2 World Superbike (WSBK) Portugal 2020

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Segudang Perubahan di Paddock WSSP
Artikel berikutnya Alex Lowes Alami Kecelakaan dalam Latihan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia