Rencana Ambisius Alfa Romeo Bisa Memikat Pembalap Top F1
Prinsipal Alfa Romeo, Frederic Vasseur, merasa bahwa ambisi timnya itu bisa memikat hati para pembalap-pembalap top Formula 1.
Foto oleh: Erik Junius
Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi memiliki kontrak dengan Alfa Romeo sampai akhir musim ini. Namun, tim yang bermarkas di Hinwil, Swiss, tersebut dikabarkan sedang mengincar Valtteri Bottas.
Seperti diketahui, posisi Bottas, runner-up F1 2019 dan 2020, di Mercedes-AMG Petronas F1 Team, tengah tidak menentu menyusul kabar bakal ditariknya George Russell, pembalap Williams Racing yang juga pembalap binaan Mercedes.
Vasseur sendiri sempat mengatakan bahwa timnya tidak menutup kemungkinan akan mendepak Raikkonen dan Giovinazzi pada akhir musim ini. Ia menegaskan bahwa segala sesuatunya masih bisa terjadi.
Alfa Romeo sendiri juga baru saja memperpanjang hubungan kerja mereka dengan Sauber. Kerja sama ini, dikatakan oleh Vasseur, merupakan kerja sama jangka panjang, demi meraih sukses di Formula 1.
"Saya pikir kami berada dalam posisi yang bagus, karena kami adalah tim yang sangat ambisius," ujar Vasseur kepada Motorsport.com.
"Kami terus menjaga hubungan baik dengan partner, sponsor dan pihak lainnya. Portofolio kami juga terus berkembang.
"Kerja sama kami dengan Alfa Romeo juga solid dan bersifat jangka panjang. Ferrari melakukan pekerjaannya dengan baik, mereka juga terus berkembang. Di sisi yang sama, kami juga memiliki progres pada sasis kami.
"Ada banyak kesepakatan yang tim dapatkan, dan saya ingin bersifat positif akan kesepakatan tersebut. Sekarang, kami hanya perlu melakukan pekerjaan kami dengan baik dan berusaha meyakinkan mereka (calon pembalap)."
Vasseur sendiri yakin, jika tim mengatakan hal yang jujur mengenai prospeknya kepada calon pembalap barunya di musim depan, proses perekrutan akan berjalan mulus.
Ia juga tidak ingin membuat calon pembalapnya memiliki ekspektasi yang salah mengenai tim, terutama pembalap-pembalap yang memang sudah memiliki nama.
Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
"Jika Anda memiliki proyek dan Anda menjelaskannya secara jelas kepada mereka, seperti 'Hei, saya tidak ingin basa-basi, kami tidak akan bisa meraih kemenangan di 2022 atau bahkan 2023, tapi kami ingin berkembang', saya rasa itu lebih bagus," ucapnya.
"Ini pesan yang saya sampaikan saat mendatangkan Kimi (Raikkonen), juara dunia 2007. Saat bergabung pada 2019, dia baru saja memenangkan balapan di Austin, dan saya katakan kami berada di posisi yang tidak menguntungkan. Jadi, dia mengerti tantangan yang akan dihadapi.
"Anda harus bisa menjadi sosok yang transparan. Jika terlalu ambisius, seperti mengatakan tahun depan kami akan menang, itu hanya akan menimbulkan frustrasi kepada para pembalap."
Pada musim ini sendiri, Alfa Romeo baru tiga kali finis di zona poin. Kimi Raikkonen finis di peringkat ke-10 pada balapan GP Azerbaijan dan GP Hungaria (berkat didiskualifikasinya pembalap Aston Martin, Sebastian Vettel), sementara Antonio Giovinazzi di GP Monako.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments