Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

CEO Renault Jelaskan Alasan Abiteboul Diganti

CEO Renault, Luca de Meo, menjelaskan alasan di balik perpisahan dengan Cyril Abiteboul. Mereka mesti keluar dari zona nyaman menuju arah baru di kancah Formula 1.

Lucas de Meo, CEO of Renault

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Ketika Renault berganti nama menjadi Alpine F1, restrukturisasi terjadi dalam tim. Padahal, prestasi skuad pabrikan Prancis tersebut tidak buruk di musim 2020.

Mereka berada di peringkat kelima klasemen konstruktor dengan tiga podium. Poin 181 paling banyak selama Renault kembali ke F1 pada 2016. Daniel Ricciardo mendarat di urutan sama dalam daftar pembalap dengan poin terbanyak.

Tapi, mereka tak mau terpaku dengan susunan yang ada. Beberapa tokoh penting, seperti Cyril Abiteboul, managing director Renault F1, diganti Marcin Budkowski.

Jerome Stoll mengundurkan diri dari jabatan sebagai presiden Renault Sport. Davide Brivio dibajak dari Suzuki Ecstar dan didudukkan di posisi direktur balapan.

Menurut de Meo, segala keputusan diambil berdasarkan rencana baru Renault dan target mereka untuk lebih maju di F1.

Baca Juga:

“Ini adalah pertanyaan sulit. Karena kami harus mengintegrasikan kisah Formula 1 ke cerita baru. Dan itu akan sulit dicapai dengan orang-orang yang mengintepretasikan peran (tim F1 dengan cara berbeda) dan kemudian memimpin organisasi ke arah berbeda,” ucapnya.

“Renault Formula 1 dan Renault Sport, juga termasuk kisah Alpine, pada batas sistem. Bermain dengan hal itu. Anda tahu, ketika butuh dukungan dari induk, mereka akan datang, tapi sebenarnya zona nyaman, tidak ikut campur.”

Di bawah kepemimpinan de Meo, Renault mengusung strategi baru bertajuk ‘Renaulution’, yang mana mengintegrasikan empat merek.

“Alpine adalah satu pilar dari Renaulution, merupakan empat merek yang disajikan untuk pelanggan. Jadi itu terintegrasi total dengan strategi pasaran Renault. Anda perlu orang-orang seperti itu, yang bisa mengombinasikan fakta bahwa Anda adalah unit kecil, gesit, dan lain-lain, tapi mesti menemukan koneksi dengan satu hal,” tuturnya. 

“Jadi keputusan, misal, menyebut Laurent (Rossi) sebagai CEO Alpine. Sungguh fantastis saya bertemu dengannya saat saya tiba Juli. Kami menggodok rencana Renaulutuin bersama-sama karena dia bertanggung jawab pada strategi. Dia seseorang dengan banyak pengalaman di perusahaan lain. Dia tahu memainkan sistem. Sejarah Alpine bukan soal balapan, tapi juga bisnis.”

De Meo pun mendatangkan orang-orang dengan visi dan tingkah laku yang sesuai dengannya.

“Sejujurnya, kami tidak memindahkan banyak orang. Kami mengubah manajemen, merekrut Davide Brivio. Kami mempromosikan Marcin. Kami mencoba menemukan setup baru. Saya harus menemukan seseorang dengan kepribadian jelas tanpa ada banyak lapisan. Ini untuk membuat sistem lebih datar dan langsung,” ia melanjutkan.

Pengusaha 53 tahun itu berterima kasih kepada Abiteboul dan Stoll atas kerja keras mereka. Kini saatnya membuka lembaran baru.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Relasi Schumacher-Mazepin di Level Saling Menghormati
Artikel berikutnya Vettel Seharusnya Ambil Cuti pada F1 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia