Juri Vips Masih Akan Membela Hitech GP di F2
Pembalap muda Estonia itu akan tetap turun di Formula 2 pada 2022 meskipun Oracle Red Bull Racing sudah memutus kontraknya sebagai program pengembangan pembalap Formula 1.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Berawal dari kalimat berbau rasisme saat bermain gim di Twitch pada pekan lalu, masa depan Vips justru menjadi pertaruhan. Ucapan tersebut tersebar luas di media sosial.
Kendati Vips sudah meminta maaf atas ucapannya, serta tidak bermaksud menyinggung pihak manapun Red Bull langsung menskorsnya dari posisi sebagai pembalap penguji dan cadangan di tim F1 mereka.
Hingga kemudian pada Selasa (28/6/2022) malam, tim yang bermarkas di Milton Keynes, Inggris, tersebut akhirnya memutuskan kontrak Vips dengan alasan tidak menoleransi segala bentuk ucapan dan tindakan berbau rasisme.
Meskipun begitu, Vips akan tetap menjadi pembalap Hitech Grand Prix pada FIA Formula 2 musim 2022 ini. Saat ini, dari enam putaran yang sudah digelar, Vips menempati peringkat ketujuh dengan torehan terbaik tiga podium dan dua pole position.
Dalam pernyataan resminya, Prinsipal Tim Hitech GP Oliver Oakes mengaku manajemen tim sempat berdebat panas soal apakah mereka harus mempertahankan Vips di F2 atau tidak. Namun, tim akhirnya memberikan kesempatan kepada Vips untuk menebus kesalahannya.
“Saya membuat keputusan agar Juri Vips tetap berada di F2 bersama Hitech untuk sisa musim. Sebuah keputusan yang dipenuhi perdebatan sangat serius,” kata Oakes.
“Mengizinkannya untuk melanjutkan musim bersama Hitech menjadi kesempatan baginya untuk menunjukkan kepada publik, lewat aksinya di trek, tipe orang seperti apa dirinya.”
Lebih jauh Oakes menambahkan, Hitech GP memang tidak bisa menerima segala bentuk pelecehan ras. Tetapi ia memilih tetap mempertahankan pembalap berusia 21 tahun itu sekaligus memberinya kesempatan untuk membayar kesalahan sekaligus memperbaiki diri.
Otoritas F2 pun terkejut setelah Hitech memilih mempertahankan Vips. Mereka menegaskan tidak akan mengambil keputusan seperti yang sudah dilakukan Hitech.
“Menyusul insiden yang melibatkan Juri Vips, F2 sekali lagi menegaskan bahwa semua tindakan maupun ucapan bernada rasis tidak bisa ditoleransi di lingkungan manapun,” demikian pernyataan resmi FIA F2.
“Keputusan Hitech Grand Prix hari ini memang mengejutkan dan tidak satu pun dari kami yang akan melakukan itu. Kami dan Hitech akan memonitor situasi ini secara hati-hati agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.”
Juri Vips, Hitech GP
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Dalam pernyataan resminya, Oakes menegaskan memang sangat kecewa dengan tindakan Vips. Tetapi, mereka menilai keputusan Red Bull Racing yang memutus kontrak sudah menjadi hukuman sangat berat yang harus ditanggung Vips.
“Seluruh karyawan Hitech GP tidak akan pernah memaafkan rasisme maupun perilaku ofensif dalam bentuk apa pun,” tutur Oakes.
“Jika kita hidup dalam masyarakat di mana tidak ada yang bisa membuat kesalahan, lalu ada yang melakukan dan dengan tulus meminta maaf dan memiliki kesempatan untuk penebusan dan belajar darinya, apa yang harus dikatakan tentang masyarakat itu?
“Saya tidak tahu mengapa dan apa yang dikatakan Vips. Saya juga tidak mengerti mengapa ia bermain secara streaming gim C.O.D [Call of Duty] saat itu. Sudah jelas ini sangat jauh dari menguntungkan untuk kariernya!
“Setahu saya, Red Bull sudah mencabut kontrak Juri Vips sebagai buntut atas aksinya dan ini menjadi pengalaman menyakitkan baginya, hukuman sangat berat yang harus diterimanya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments