Dua Pembalap Ini Bikin Piastri Mau Dikontrak McLaren

Pembalap Australia itu mendapat kesempatan promosi ke Formula 1 setelah Fernando Alonso hengkang dan pindah ke Aston Martin. Namun, ia malah melepas peran sebagai pembalap cadangan dan posisi di Akademi Alpine demi menyambut tawaran McLaren.

Ia menggantikan kompatriotnya yang jauh lebih senior, Daniel Ricciardo, yang mundur dari grid dan menjadi cadangan Red Bull Racing.

Pemuda asal Melbourne itu akan melakukan debutnya di kategori tertinggi motorsport setelah setahun berada di balik layar. Ia melakukan pekerjaan pengembangan di Enstone, meski menjadi juara di semua kejuaraan yang diikutinya, seperti Formula 3 atau Formula 2 , sesuatu yang dilakukannya secara berurutan dengan solvabilitas.

Itulah salah satu alasan mengapa Piastri memilih tim yang berasal dari Woking, tetapi juga karena alasan kuat lainnya berhubungan dengan Lewis Hamilton dan Lando Norris.

"Lewis (Hamilton) dan Lando (Norris) adalah dua contoh yang bagus untuk ini. McLaren memiliki rekam jejak yang baik dalam membawa para pemula dan mengubah mereka menjadi pembalap Formula 1 kelas dunia, jadi hal itu memberi saya kepercayaan diri,” ia mengungkapkan.

"Hal itu, dan perasaan dicintai oleh tim merupakan daya tarik yang besar. Semangat, energi, dan keinginan untuk memiliki saya di dalam tim adalah perasaan yang sangat baik. Bagian lainnya adalah lintasan tim dalam lima tahun terakhir, yang secara umum terus berkembang."

"Musim lalu sedikit lebih datar, tetapi secara keseluruhan, ini merupakan tren yang meningkat, dan sangat menyenangkan melihat pekerjaan yang dilakukan di belakang layar untuk membawa kami lebih jauh ke depan.”

Selain itu, selama kunjungannya ke Pusat Teknologi McLaren di Woking, sang pembalap terkesan dengan koleksi mobil single seater mereka.

"Melihat mobil Lewis Hamilton secara langsung membawa kembali kenangan saat saya mulai menonton Formula 1. Namun, seiring bertambahnya usia dan belajar lebih banyak tentang olahraga ini, saya mulai memahami pentingnya sejarah tim sebelum saya lahir, mobil-mobil Ayrton Senna dan 'The Prof' (Alain Prost) sangat menyenangkan untuk dilihat,” ujarnya.

Bahkan sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa kini ia berbagi grid dengan para idola seperti sang juara tujuh kali atau Fernando Alonso di usianya yang masih muda.

"Ini adalah sesuatu yang tidak biasa yang masih harus saya terima. Saya pikir begitu saya mengenakan helm, mereka akan menjadi pembalap lain yang akan saya coba kalahkan, tetapi, setidaknya sebelum musim dimulai, itu mungkin hal yang paling unik tentang aspek mental yang harus saya biasakan,” tutur Oscar Piastri.