Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fernando Alonso Bisa Buat Insinyur Ferrari Terlihat Bodoh

Massimo Rivola mengatakan kemampuan Fernando Alonso membaca situasi balapan sangat bagus sehingga membuat kru pit wall Ferrari terlihat bodoh.

Fernando Alonso, Ferrari

Foto oleh: Sutton Images

Alonso bergabung dengan Ferrari pada 2010, dan memiliki tujuan besar membawa tim berlogo kuda jingkrak itu menghentikan paceklik gelar sejak akhir 2007.

Meski telah menyelesaikan dua musim di posisi runner-up dan mendapatkan 11 kemenangan, tapi ia gagal mencapai targetnya.

Pada 2010 dan 2012, Alonso berhasil membawa kans juaranya hingga balapan terakhir. Namun, di kedua tahun itu, Sebastian Vettel selalu berhasil mengalahkannya dalam pertarungan juara dunia.

Rivola yang bekerja dengan Alonso saat di Ferrari, mengatakan pembalap asal Spanyol itu merupakan seorang yang pandai dalam menerapkan strategi.

“Saya belum pernah melihat orang lain yang bisa membaca situasi balapan seperti Fernando,” kata Rivola kepada surat kabar Italia Il Foglio.

“Dia membuat kami merasa seperti orang bodoh hampir sepanjang waktu ketika kami di pit wall karena dia bisa melihat semuanya.

“Kami berada di depan layar komputer, dia mengerti segalanya sebelum yang lain tahu, meski dia melakukan pekerjaan yang berbeda. Ada pembalap yang benar-benar dapat mengajari Anda banyak hal.”

Baca Juga:

Pilot asal Asturia itu menunjukkan performa yang luar biasa pada musim pertamanya kembali ke Formula 1 setelah dua tahun absen. Ia juga berhasil mendapatkan podium pertamanya di Grand Prix Qatar sejak terakhir kali didapatkan pada 2014 lalu.

Massimo Rivola yang kini menjabat sebagai Prinsipal Aprilia MotoGP juga mengatakan tentang talenta muda saat ini.

“Saya melihat Charles (Leclerc) sekarang berada di depan pembalap muda hebat lainnya saat ini,” ujarnya.

“Lihat saja, Red Bull memberi Verstappen banyak peluang untuk membuat kesalahan. Tapi, Ferrari tidak bisa melakukan itu pada Charles, Anda tidak boleh membuat kesalahan karena Anda berada di atas diri sendiri. Ada lebih banyak tekanan."

“(Lando) Norris memberikan kejutan tahun lalu. Saya sudah mengikutinya ketika dia baru berusia 16 tahun. Begitu juga dengan (George) Russell adalah talenta muda lain dengan semua kualifikasi untuk menjadi juara.

“(Carlos) Sainz sama sekali tidak mengejutkan saya. Saya merekomendasikan dia ke akademi bertahun-tahun yang lalu. Dia selalu menjadi salah satu yang kuat. Dia sangat cerdas dan cepat.”

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Foto oleh: Erik Junius

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ralf Schumacher Berharap Mick Dapat Tandem yang Lebih Mumpuni
Artikel berikutnya Variasi Desain Mobil 2022 Bikin Antusias Tiga Bos Tim F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia