Terkait Hasil F1 GP Italia, Binotto Minta FIA Kerja dengan Baik
Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, melontarkan kekesalan dengan akhir F1 GP Italia. Ia mengultimatum agar Federasi Otomotif Italia (FIA) bekerja dengan baik.
Foto oleh: FIA Pool
Tim Kuda Jingkrak yang hadir dengan livery khusus di Sirkuit Monza, Minggu (11/9/2022), menjadi pemimpin saat start dengan Charles Leclerc. Sayangnya, pembalap Monako itu tidak mampu menuntaskan balapan di posisi pertama.
Ia kalah dari Max Verstappen yang start dari posisi ketujuh. Terlihat bahwa Red Bull Racing sangat tangguh.
Sorotan kembali ditujukan kepada kepemimpinan Binotto. Namun, ia berkelit bahwa para pembalap Ferrari mampu memberi perlawanan.
Itu berkat eksekusi strategi yang baik dan F1-75 bebas kendala. Upaya menempatkan dua pembalap di podium gagal karena balapan dituntaskan pada periode Safety Car, yang keluar akibat Daniel Ricciardo.
Leclerc bertengger di peringkat kedua, sedangkan Sainz yang start dari P18 berakhir pada posisi keempat. Seandainya mereka diberi waktu berduel selepas Safety Car, Binotto menilai misi Ferrari tercapai.
“Ini adalah akhir pekan yang lebih baik untuk kami. Kami bisa melihat itu sejak kualifikasi di mana kami dapat pole position dan Carlos Sainz melakukan dengan sangat baik. Dalam balapan, kami menunjukkan punya mobil bagus. Kedua pembalap melakukan tes dengan fantastis,” Binotto mengungkapkan kepada DAZN.
“Carlos membuat comeback dari akhir dan salah satu yang memperlihatkan progres paling bagus dari belakang. Tanpa Safety Car, dia bisa berdiri di podium dengan ban baru, tapi Max Verstappen tetap lebih kencang daripada kami. Mungkin bukan pada pace riil, tapi ya ada degradasi ban.
“Lebih daripada kasihan, itu mengecewakan dan sesuatu yang membuat marah. Kami tidak mengerti kenapa mobil di belakang Safety Car tidak membuka, karena tidak ada masalah keselamatan.
“Mereka perlu lebih kencang, olahraga adalah pertunjukan dan FIA perlu melakuka pekerjaan dengan lebih baik.”
Binotto menjelaskan trik yang digunakan demi memepet Verstappen yang kemudian dikacaukan Safety Car.
“Kami memiliki pemakaian sedikit lagi dan robekan dibanding Max. Jika kami tetap menggunakan strategi serupa, itu bukan opsi terbaik kami. Kami harus bermain dan ambil risiko," ia menambahkan.
“Kami lihat, Max siap berhenti dan memilih opsi berbeda dari kami. Jadi jika kami lanjut, dia akan berhenti. Kami dibilang kurang beruntung karena Virtual Safety Car berakhir saat kami masih di' pitlane.
“Saya kira itu pilihan bagus untuk kami, kami tahu bahwa dengan itu bisa keluar Safety Car di bagian akhir yang bisa mengubah berbagai hal. Itu muncul tapi dia menyelesaikan balapan dengannya.”
Charles Leclerc, Ferrari, posisi 2, melambai ke podium
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments