Pembalap Red Bull Tak Khawatirkan Taktik Ban Ferrari

Pembalap Ferrari itu melakukan aksi yang mengherankan publik. Ia terlihat memiliki potensi untuk mengalahkan Perez dan bahkan mungkin mengancam Verstappen, untuk meraih posisi terdepan. Alih-alih memacu SF-23, ia malah meninggalkan mobilnya jelang stint kedua.

Ternyata tindakan itu sengaja dilakukan untuk menyimpan satu set ban lunak baru sehingga bisa digunakan sejak awal balapan Minggu (5/3/2023). Ban tersebut diharapkan memberikan cengkeraman dan degradasi lebih baik.

Ketika ditanya oleh Motorsport.com tentang seberapa besar manfaat yang dirasakan Ferrari dari taktik Q3-nya, Leclerc mengatakan bahwa itu akan menjadi "sedikit lebih banyak cengkeraman. Itu saja".

"Saya tidak tahu apakah itu akan menjadi pengubah permainan," lanjutnya.

Duduk di samping Leclerc dalam konferensi pers pasca kualifikasi yang sama, Verstappen menanggapi topik tersebut dengan menjelaskan, "Saya memiliki satu set dengan hanya satu putaran (selesai), jadi seharusnya tidak masalah.” Perez yang duduk di sebelah kanannya mengangguk setuju.

Pada segmen pembuka kualifikasi, pembalap Red Bull melaju hanya dengan satu putaran, setelah dua bagian dari fairing penutup roda depan kiri Leclerc terlepas ketika memulai putaran awal dengan ban Pirelli medium. Bendera merah pun dikibarkan dan sesi dihentikan sejenak.

Namun Verstappen dan Perez kemudian muncul untuk kedua kalinya di Q1, keluar tepat di akhir segmen dan menyelesaikan siklus out-in, yang berarti karet yang sudah diawetkan dengan baik seharusnya masih bisa bertahan lama di awal balapan.

Red Bull dapat memilih untuk menggunakan kompon lain, tetapi strategi balapan yang optimal adalah dengan menggunakan dua kompon yang dimulai dengan kompon lunak dan kemudian beralih ke kompon keras, mengingat permukaan lintasan Bahrain yang sangat kasar.

Leclerc juga ditanya apakah data yang dicatat Ferrari dalam pengujian dan sesi FP2, Jumat kemarin, di Bahrain telah memberikan dorongan nyata terkait perbaikan pada kelemahan degradasi ban yang sering ditunjukkan Ferrari SF-22.

"Saya pikir kami telah meningkatkan proses kami sepanjang balapan dengan mencoba untuk lebih memperhatikan ban ini. Tetapi jika saya melihat di FP2, kami masih sedikit lebih lambat dari Red Bull dalam hal kecepatan dan degradasi ban,” pembalap Monako menandaskan.

"Jadi, kami masih harus melihat besok dan melihat di mana posisi kami. Jika kami fokus pada diri kami sendiri, ya, saya merasa kami telah membuat satu langkah maju. Namun, saya tak yakin itu sudah cukup."

Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Photo by: Erik Junius

Pada sesi FP2 hari Jumat, Ferrari mencatatkan waktu rata-rata lebih dari setengah detik lebih lambat dari Red Bull selama sesi yang mirip balapan di atas ban lunak, di mana Aston Martin juga berada di depan tim merah di area ini pada FP2.

Hal ini membuat Leclerc menyimpulkan bahwa Ferrari harus realistis tentang peluangnya untuk mengalahkan Red Bull di Bahrain, meskipun mereka lebih dekat daripada yang diperkirakan banyak orang - termasuk Leclerc sendiri - dalam kualifikasi untuk balapan pembuka musim ini.

"Mereka dan juga Aston Martin tampaknya sangat, sangat cepat dalam balapan, itulah sebabnya saya pikir kami membuat pilihan di Q3 untuk bersedia kehilangan satu atau dua posisi di awal, tetapi memiliki ban baru untuk menempatkan semua peluang di pihak kami," jelas Leclerc.

"Saya yakin itu adalah pilihan yang tepat, tapi kita lihat saja besok."