Usai sukses di F1, Petronas kini membidik MotoGP
Menyepakati kontrak sebagai sponsor utama tim satelit Yamaha MotoGP adalah upaya Petronas untuk mengulang kesuksesan yang telah dinikmatinya di Formula 1 bersama Mercedes.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Ketika perusahaan minyak dan gas Malaysia itu memiliki peluang, bos Petronas tak ragu merambah MotoGP. Memasuki kelas premier sebagai sponsor tim yang didukung pabrikan bukanlah kesempatan yang datang setiap hari.
Berkolaborasi dengan Mercedes, menghasilkan lima gelar juara pembalap dalam lima musim terakhir, merupakan buah kesuksesan Petronas selama berkiprah di F1. Dan hal tersebut menyediakan cetak biru demi memetik prestasi bergengsi pada dunia roda dua.
Keputusan Tech 3 yang memilih KTM, sekaligus mengakhiri kerja sama 20 tahun bersama Yamaha, membuka jalan bagi SIC Racing – tim balap milik Sepang International Circuit – untuk mengisi posisi kosong beserta dukungan dari Petronas.
Jika sebelumnya menurunkan motor berusia satu tahun lebih tua, maka Petronas SRT memiliki hubungan jauh lebih dekat dengan Yamaha. Franco Morbidelli mendapat spesifikasi pabrikan, sama seperti duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Dikomandoi oleh Johan Stigefelt yang menjabat Team Director, serta Wilco Zeelenberg bertindak sebagai Team Manager – mantan tangan kanan Jorge Lorenzo – Petronas Yamaha SRT menargetkan bertahan pada tahun pertama, dan kemudian terus meningkat.
Persis yang diharapkan Petronas dalam proyek ini, dari segi hasil maupun penerapan teknologi. Lagi pula, tidak ada ujian lebih baik dalam balap motor ketimbang MotoGP. Dan hal tersebut merupakan motivasi utama bagi sang perusahaan minyak dan gas untuk memulai petualangan baru.
“Balap motor adalah salah satu disiplin yang paling populer di kalangan anak muda di Malaysia,” ucap Noor Afiza Mohd Yusof, Petronas Senior General Manager of Group Strategic Communications, kepada Motorsport.com.
“Kami telah memasok pelumas dan minyak untuk tim Mercedes F1, dan hasilnya bagus. Sekarang kami ingin menemukan kesuksesan itu di MotoGP.
“Kami harus kembali, karena tidak semua hal yang telah memberi kami kesuksesan di F1 dapat diterapkan pada MotoGP. Apa yang kami inginkan adalah dapat mengembangkan produk kami di bangku tes sesuai tuntutan kejuaraan ini. Kami bukan hanya sponsor untuk Yamaha, tapi kami juga bagian dari tim dan kami akan hadir di setiap Grand Prix,” imbuhnya.
Sedangkan penggerak utama di balik proyek ambisius Petronas Yamaha SRT adalah CEO Sepang International Circuit, Dato’ Razlan Razali. Dialah yang bertanggung jawab atas semua komunikasi dengan berbagai pihak dan membuat semuanya selaras ketika ada kesempatan.
“Kami tidak berencana masuk ke MotoGP, meskipun jelas itu keinginan kami. Dengan Yamaha, semuanya tergantung pada anggaran. Sesederhana itu,” tukas Razlan.
“Awalnya kami ingin kedua pembalap memiliki motor pabrikan. Tetapi tidak masuk akal untuk membelanjakan uang untuk motor pabrikan ketika Fabio [Quartararo, pembalap kedua tim] perlu belajar dan terbiasa dengan kelas premier.
“Kami berharap banyak dari Franco. Dia datang setelah menjadi rookie terbaik pada musim [2018]. Dia benar-benar membuat kami terkesan selama dua hari pertama [tes Valencia pekan lalu]. Kami ingin menjadi tim independen teratas dan dia ingin menjadi pembalap independen teratas. Itu sebabnya dia akan memiliki motor pabrikan,” paparnya.
Event launching Petronas Yamaha SRT kemungkinan dihelat di Sepang, sebelum tes pramusim 2019, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 6-8 Februari tahun depan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments