Analisis: Yamaha bersiap hadapi musim terburuk MotoGP

Tidak peduli apa yang terjadi di Valencia, Maverick Vinales (saat ini 226 poin) akan menempati peringkat ketiga, di belakang Marc Marquez dan Andrea Dovizioso. Peluangnya untuk menjadi runner-up sirna setelah balapan mengecewakan di Sepang.

Sedangkan untuk Valentino Rossi (197 poin), ia bisa finis tidak lebih dari keempat, dan harus mempertahankan posisinya dari peringkat kelima, Dani Pedrosa (185 poin).

Sejak kedatangan Jorge Lorenzo di Yamaha pada 2008, setidaknya salah satu pembalap pabrikan Jepang itu mampu menembus dua besar kejuaraan.

Pada lima kesempatan, pembalap Yamaha sukses menjadi juara dunia (2008, 2009, 2010, 2012 dan 2015). Dan empat kesempatan lain, salah satunya mengambil posisi runner-up (2011, 2013, 2014 dan 2016).

Untuk menemukan pembalap Yamaha teratas yang berakhir ketiga atau lebih rendah, kita harus kembali ke masa 2007, di mana Rossi pada peringkat ketiga di belakang Casey Stoner dan Pedrosa. Rekan setimnya, Colin Edwards, menempati peringkat kesembilan.

Statistik pembalap Yamaha sejak 2007:

*Tahun itu hanya 17 Grand Prix yang digelar

Dalam tujuh musim bersama, Lorenzo dan Rossi tidak pernah mencetak beberapa poin seperti yang dikumpulkan Rossi dan Vinales musim ini (423 poin dengan tersisa satu balapan), mengambil sebanyak 655 poin pada 2015 dan mencapai angka gabungan terendah mereka, 482 poin, musim berikutnya.

Rossi dan Vinales perlu mencetak 14 poin di Valencia untuk mengungguli total poin Lorenzo dan Ben Spies pada 2011, yang merupakan angka terburuk bagi Yamaha sejak 2007.

Bahkan jika Rossi-Vinales mencetak maksimal teoritis 45 poin, membawa mereka pada 468 poin, maka mereka masih di bawah dari apapun yang dicapai duet Rossi-Lorenzo.

Setidaknya Rossi dan Vinales memiliki peluang di Valencia untuk memastikan 2017 bukanlah musim terburuk, dalam hal jumlah kemenangan pada satu dekade terakhir.

Hingga saat ini, Vinales telah menang tiga kali (Qatar, Argentina, Le Mans) dan Rossi satu kali (Assen), memberikan empat kemenangan untuk Yamaha musim ini – sesuai dengan angka 2007, 2011 dan 2014, ketika Lorenzo dan Rossi hanya bisa merebut dua kemenangan di tengah dominasi Marquez.

Kemenangan ekstra akhir pekan ini akan sesuai dengan yang dicetak Lorenzo pada 2012, meski masih tertinggal jauh dari angka dua digit pada 2015, 2010, 2009 dan 2008.

Kemenangan Yamaha sejak 2007:

*Tahun itu hanya 17 Grand Prix yang digelar

12