Aprilia telah menjadi ambisi pribadi Espargaro
Aleix Espargaro mengungkapkan, upaya untuk mendongkrak Aprilia ke posisi teratas MotoGP telah berubah menjadi ambisi pribadinya.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Espargaro berhasil finis keenam di Aragon akhir pekan lalu, menyamai pencapaian terbaik yang sebelumnya ditorehkan pada seri pembuka Qatar. Hasil bagus itu pun diyakini berkat desakan sang pembalap yang meminta Aprilia lebih kompetitif atau hengkang dari MotoGP.
Berbicara usai balapan Aragon, Espargaro memuji performa RS-GP, dianggap memiliki sasis terbaik yang pernah dikendarainya. Namun, ia juga kembali mendesak Aprilia untuk memperbaiki mesin agar dapat bertarung lebih konsisten pada 2018.
“Setiap tahun, saya memberikan 100%, apapun yang saya kendarai. Tapi proyek dengan Aprilia adalah sesuatu yang lebih bagi saya,” tandasnya.
“Ini sesuatu yang bersifat pribadi dan saya akan tetap bekerja keras untuk membawa motor naik podium.
“Saya tidak tahu apakah sasis RS-GP terbaik di grid, tapi setidaknya terbaik yang pernah saya kendarai. Cocok dengan gaya berkendara saya, dan saya bisa membawa kecepatan luar biasa saat masuk tikungan.
“Para engineer tahu motor perlu kehilangan berat dan meningkatkan mesin, karena saya dan Aprilia punya kesempatan untuk bertarung demi hal yang sangat penting musim depan.
“Menurut saya, jika kami sedikit memperbaiki mesin, maka musim depan akan sangat menyenangkan bagi kami.”
Frustrasi finis keenam
Espargaro kemudian mengjelaskan, performa saat tampil di Aragon merupakan salah satu balapan terbaiknya. Akan tetapi, pembalap berusia 28 tahun itu merasa frustrasi.
“Saya melakukan start buruk, tapi saya cepat memperbaiki posisi. Saya berada di grup dengan pabrikan Yamaha, (Dani) Pedrosa dan (Andrea) Dovizioso,” tuturnya.
“Saya menunggu paruh pertama balapan, karena saya berpikir ban belakang soft yang dipakai rival akan habis di akhir. Tapi ternyata tidak. Jadi, saya sedikit frustrasi.
“Masih sulit untuk memperebutkan podium dengan Yamaha dan Honda. Tapi setiap akhir pekan, kami harus sangat dekat di belakang. Dan ketika mereka bermasalah, seperti yang dialami Dovizioso, kita bisa di depan mereka.
“It’s still difficult to fight for the podium with the Yamahas and Hondas, but every weekend we have to be very close behind – and when they have some problem, like today with Dovizioso, be in front of them.”
Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments