Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Puas Finis Ketiga, Maverick Vinales Akui Duo Ducati Lebih Kencang

Maverick Vinales kembali meraih podium, tiga dalam empat balapan terakhir MotoGP. Di Misano, ia punya kans menang. Tetapi pada tahap final rider Aprilia itu kalah cepat dari Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Vinales memulai Grand Prix San Marino dari posisi keempat di grid. Namun, ia disalip Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) yang start dari P5. Top Gun lalu bersaing dengannya untuk posisi terdepan.

Untuk banyak lap, Spaniard tampak memiliki kecepatan yang cukup untuk memperebutkan kemenangan di Sirkuit Misano. Ia terus menekan Bagnaia hampir sepanjang balapan yang berlangsung selama 27 lap.

Tetapi, pertahanan solid Pecco, sapaan Bagnaia, mampu meredam serangan yang dilancarkan Vinales. Pada ujang lomba, dengan ban yang sudah aus, ia justru disalip Enea Bastianini (Gresini Racing) untuk P2.

Akhirnya Vinales harus puas finis di urutan ketiga. Tetap saja, hasil ini memuaskan baginya, terutama usai kegagalan di Austria. Di Misano, sekali lagi Top Gun membuktikan Aprilia mampu bersaing untuk podium.

“Kami harus meningkatkan pengereman, saya sedikit lebih lama dibandingkan Ducati, dengan yang lain kami ada di sana, tetapi dengan mereka kami agak lebih buruk,” ujar Vinales setelah balapan.

Baca Juga:

“Saya membayangkan itu adalah karakter motor dan pengendaraan saya, karena di Silverstone hal serupa terjadi, saya banyak memaksa motor di beberapa titik pengereman. Kami harus meningkatkan poin ini. Namun, saya sangat senang dengan performa serta balapan yang kami lakukan (di Misano).”  

Kunci sukses Top Gun di Misano adalah beberapa lap pertama, ketika tampaknya ia memiliki sesuatu yang lebih baik dari Pecco Bagnaia. Sayang, eks rider pabrikan Yamaha tersebut tidak bisa menyalip sang rival.

“Saya mencoba, tetapi dia menutup (celah) dengan sangat baik di mana-mana. Ketika saya melewati Enea (Bastianini), dia meninggalkan ruan kecil dan saya bisa menyelinap lewat sana,” ia menjelaskan.

“Tetapi Pecco tidak mau membuka pintu dan saya enggan mengambil risiko menyalipnya di depan saya. Saya lebih suka membawa pulang poin bagus dan di atas semuanya, ada pelajaran yang dipetik serta pengetahuan lebih baik tentang motor.”

Dalam bagian akhir perlombaan, Bastianini berhasil menyalip ke P2 dan meninggalkan Maverick Vinales tanpa jawaban. Setelah itu, Top Gun tidak mampu lagi mengikuti duel dengan dua Ducati di depannya.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Pada saat Bestia melewati saya, itu membuat saya harus membayar, tiga atau empat lap yang mereka lakukan di kisaran 32,0/32,1, membuat saya menggunakan banyak ban belakang. Saya memutuskan agak melonggarkan agar tetap konstan sampai akhir balapan. Jika memaksa, saya bisa kehabisan ban dan kehilangan podium,” terang Vinales.

“Kali ini saya harus puas berada di urutan ketiga, Pecco dan Enea melaju lebih kencang. Namun, saya sangat senang bisa naik podium lagi, kami berada di posisi yang bagus saat ini dan sekarang kami punya dua hari tes yang sangat penting untuk terus berkembang.”

Selama race, pemilik #12 terlihat mengambil garis balap yang berbeda dari Bagnaia, tentu lebih sulit untuk berkendara, dengan beban aerodinamika seperti itu. Hal tersebut pun diakui oleh pembalap 27 tahun.

“Berkendara di belakang selalu sulit, ketika Anda mengerem slipstream menyedot Anda. Tetapi kami juga menggunakan garis yang sangat berbeda, dan itu adalah sesuatu yang sulit saya pahami di awal tahun,” tutur Vinales.

“Pada awal saya berkendara sangat ketat, seperti Ducati, namun saya tidak berbelok. Dengan Aprilia, Anda harus berputar lebih banyak, lebih terbuka di awal tikungan, menutupnya ke dalam dan keluar. Itu sesuatu yang kami tingkatkan. Saat ini mereka adalah referensi, tetapi Aprilia juga punya poin yang sangat kuat.”       

Podium: Francesco Bagnaia, Ducati Team, Enea Bastianini, Gresini Racing, Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Podium: Francesco Bagnaia, Ducati Team, Enea Bastianini, Gresini Racing, Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Klasemen Usai MotoGP San Marino: Bagnaia Terus Pepet Quartararo
Artikel berikutnya Bos Ducati Peringatkan Enea Bastianini soal Manuver Riskan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia