Demi Bisa Unggul, Iker Lecuona Langgar Larangan Tech3
Pemecatan oleh KTM seolah menumbuhkan motivasi tersendiri bagi Iker Lecuona. Pembalap Tech3 itu berhasil memimpin FP2 MotoGP Austria, Jumat (13/8/2021), setelah mengambil risiko besar.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Ketika para lawan menghindari bahaya di Red Bull Ring yang meningkat akibat hujan deras, Lecuona menjadi lebih agresif. Ia tak peduli meskipun tim melarangnya ambil risiko.
Pembalap Spanyol menggunakan ban kering untuk melaju di atas trek yang tergenang di beberapa bagian. Padahal, saat itu, mayoritas pembalap bertahan dengan ban basah.
Pertaruhan itu berbuah manis karena ia mampu tampil paling kencang pada empat lap terakhir. Ia bahkan menggagalkan misi Johann Zarco menguasai dua latihan bebas dan meninggalkannya hingga 3,4 detik.
Lecuona pun menjelaskan alasannya nekat memasang ban slick karena ingin simulasi untuk balapan saat badai.
“Kami tidak tahu kondisi apa yang akan kami temui selama sisa akhir pekan. Mereka memperkirakan badai dan pada Minggu, Anda dapat memulai balapan saat hujan dan trek mongering atau sebaliknya,” ia menjelaskan.
“Saya pikir sudah saatnya menguji dengan slick untuk balapan dalam kondisi ini dan untuk memahami sirkuit dengan baik untuk mengetahui pada titik mana dalam balapan. Jika flag to flag, Anda harus masuk dan mengganti sepeda Anda.”
Akhir pekan lalu, ia juga sempat unggul dalam ban basah meski akhirnya menyerah. Karena itu, pembalap 21 tahun tersebut ingin hujan. Tapi sekarang, semua sudah berbeda.
“Pekan lalu, saya ingin hujan karena saya banyak menderita dalam kondisi kering, tapi akhir pekan ini, saya akan mengatakan memilih kering. Pada kondisi basah, saya tahu bisa melaju kencang dan baik, tapi dalam keadaan kering, kami mengambil satu langkah maju. Ini kondisi di mana dapat menunjukkan itu,” katanya.
“Tim mengatakan kepada saya agar tak ambil risiko hari ini. Akan tetapi, ketika sudah mengenakan helm, saya akan memberi 100 persen. Jika Anda tidak memberikan yang terbaik, Anda tidak belajar dan saya ingin belajar.”
Dengan masa depan yang tak pasti, Lecuona ingin menikmati setiap momen di paruh kedua musim ini. Ia juga berusaha maksimal agar talentanya lebih terlihat.
“Lepas dari itu, saya akan mencoba menikmati. Hanya sedikit orang bisa bilang bahwa mereka telah balapan di MotoGP. Saya beruntung. Yang utama adalah bersenang-senang dan menikmati balapan-balapan ini, serta contohnya, balapan dengan Valentino Rossi pada tahun terakhirnya,” ujarnya.
Karena kursi Tech3 musim depan telah diisi Remy Gardner dan Raul Fernandez, Lecuona harus mencari lowongan lagi. Ia pun dikaitkan dengan Petronas Yamaha SRT, yang bakal kosong ditinggalkan pembalapnya.
Franco Morbidelli naik ke Yamaha Factory Racing, sedangkan Valentino Rossi memutuskan pensiun. Jika Lecuona bergabung dengan Petronas SRT, ini artinya ia mesti belajar dari nol mengenal motor YZR-M1.
“Saya seorang pembalap yang harus beradaptasi. Saya sudah menyesuaikan diri selama hidup dan memanfaatkan kesempatan yang datang. Sekarang, saya punya sebuah KTM dan sudah beradaptasi.
“Kalau besok, saya harus mengendarai Yamaha, Honda atau Ducati atau (merek) apa pun. Saya akan melakukannya. Bahkan juga sebuah Aprilia.
“Gaya saya tidak hanya beradaptasi dengan satu jenis motor saja, tapi saya bisa naik berbagai tipe motor,” ia menekankan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments