Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kalkulasi Penentuan Gelar Formula 2 di Dua Putaran Terakhir

Duel perebutan gelar juara FIA Formula 2 makin panas menjelang balapan di sirkuit baru di Jeddah, sebelum putaran terakhir di Yas Marina sepekan kemudian.

Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing, 2nd position, and Oscar Piastri, Prema Racing, 1st position, celebrate on the podium

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Tiga race yang akan dilombakan pada putaran ketujuh FIA Formula 2, akhir pekan ini (3-5/12/2021), bakal panas bukan hanya karena digelar di trek anyar, Jeddah Corniche, Arab Saudi.

Dengan gap yang mencapai 36 poin antara dua pembalap teratas, Oscar Piastri (Prema Racing) dan Guanyu Zhou (UNI-Virtuosi), gelar juara FIA Formula 2 bisa ditentukan di Jeddah.

Secara matematis, Piastri bisa memastikan gelar F2 di Jeddah pada Minggu (5/12/2021) nanti jika mampu mengambil 30 poin dari Zhou, agar gap menjelang lomba terakhir di Abu Dhabi melebar menjadi 66 (poin maksimal dalam satu putaran F2 adalah 65).

Menariknya, pembalap Australia itu pernah hampir melakukannya musim ini di Sochi, Rusia, putaran keenam F2, dua bulan lalu. Saat itu, Piastri berhasil mengambil 21 poin lebih dari pembalap asal Cina tersebut.

Selain itu, Piastri bisa juara di Jeddah jika mampu mengambil 23 poin dari rekan setimnya, Robert Shwartzman, 17 dari Dan Ticktum (Carlin), dan delapan dari Theo Pourchaire (ART Grand Prix). Jika gagal, persaingan perebutan gelar F2 2021 akan makin sengit di Abu Dhabi, sepekan berikutnya.

Baca Juga:

Melihat statistik lombanya musim ini, tidak diragukan bila Piastri memang luar biasa. Konsistensi menjadi kunci sukses Piastri dari 17 race dalam enam putaran yang sudah digelar.  

Semua empat pembalap di bawah Piastri pada klasemen pernah mengalami hasil buruk lomba. Sebut saja Zhou yang tidak mampu merebut poin dalam empat race antara Baku (Azerbaijan) dan Silverstone (Inggris).

Torehan poin terendah yang pernah dialami Piastri dalam satu putaran F2 hanyalah 21 poin. Bandingkan dengan para pembalap di bawahnya yang semua pernah merebut kurang dari 15 poin, paling tidak sekali.

Piastri tidak hanya piawai bermain aman tetapi juga mampu agresif dengan hanya sekali finis di luar 10 besar. Ia finis tiga besar di lima dari enam Feature Race dan menembus lima besar 11 kali, dari 17 race yang sudah dijalani.

Tak ada pembalap F2 musim ini yang mampu menyamai statistik Piastri tersebut. Bila berhasil menjuarai F2, Oscar Piastri akan melengkapi lemari trofinya setelah sebelumnya sudah ada piala juara Formula 3 2020 dan Formula Renault Eurocup Championship 2019.

Oscar Piastri, Prema Racing Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing Liam Lawson, Hitech Grand Prix, saat bersaing di Feature Race F2 Italia di Sirkuit Monza.

Oscar Piastri, Prema Racing Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing Liam Lawson, Hitech Grand Prix, saat bersaing di Feature Race F2 Italia di Sirkuit Monza.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Rival terberat Piastri di dua putaran terakhir FIA Formula 2 2021 tentu saja Guanyu Zhou. Tahun depan, Zhou akan promosi ke F1 seusai ditarik Alfa Romeo Racing. Sementara, Piastri akan menggantikan tugas Zhou di Alpine F1 Team, yakni reserve driver.

Tahu masa depannya sudah terjamin, baik Piastri maupun Zhou diyakini akan sangat fokus pada persaingan mereka di dua putaran terakhir untuk merebut gelar kampiun FIA Formula 2 tahun ini.

Zhou sendiri mengawali F2 2021 dengan bagus, di antaranya merebut dua kemenangan dan dua podium. Ia pun melenggang memimpin klasemen hingga kehilangan pada putaran di Silverstone, Inggris.

Tetapi, setelah hasil buruk di Inggris, Zhou berhasil tiga kali naik podium. Termasuk sekali memenangi Feature Race.

Masalah utama Zhou dalam persaingannya dengan Piastri adalah rival utamanya itu kerap memiliki run yang lebih baik daripada lawannya itu.

Di Silverstone, Zhou merebut 25 poin tetapi Piastri mendapatkan 35. Sementara di Monza (Italia), Zhou mempu lebih baik dengan merebut 31 poin. Namun, lagi-lagi Piastri mampu di atasnya dengan merebut 41 poin.

Melihat situasi ini, Zhou harus mencari cara agar mampu finis di posisi yang lebih baik daripada Piastri agar bisa memaksakan gelar ditentukan pada lomba pamungkas di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi.

Podium Sprint Race 1 F2 Rusia: Pemenang lomba Dan Ticktum, Carlin, peringkat kedua Juri Vips, Hitech Grand Prix, dan posisi ketiga Robert Shwartzman,  Prema Racing. Ticktum dan Shwartzman diyakini berpotensi meramaikan persaingan perburuan gelar di dua putaran tersisa.

Podium Sprint Race 1 F2 Rusia: Pemenang lomba Dan Ticktum, Carlin, peringkat kedua Juri Vips, Hitech Grand Prix, dan posisi ketiga Robert Shwartzman, Prema Racing. Ticktum dan Shwartzman diyakini berpotensi meramaikan persaingan perburuan gelar di dua putaran tersisa.

Foto oleh: Formula Motorsport Ltd

Lantas, bagaimana dengan peluang pembalap lainnya? Dan Ticktum saat ini berada di P4 klasemen dan terpaut 49 poin dari Piastri. Di luar Piastri, Ticktum memang menjadi salah satu pembalap paling konsisten di grid F2 musim ini dengan rata-rata satu podium di setiap putaran (tiga race).

Tetapi kelemahan Ticktum ada di kualifikasi. Sejauh ini, ia belum pernah finis lebih bagus daripada P4 pada balapan Jumat. Namun jika menemukan solusi di kualifikasi agar bisa start di posisi dua teratas pada dua balapan terakhir.

Pembalap junior Ferrari, Robert Shwartzman, berada di P3 di atas Ticktum tetapi di bawah Zhou dan Piastri. Pembalap asal Rusia tersebut hanya tertinggal 43 poin dari rekan setimnya di Prema Racing.

Performa Shwartzman juga sangat impresif dalam 11 race terakhir. Ia enam kali beruntun finis di enam besar, termasuk enam podium dan dua kemenangan.

Selisih poin para pembalap teratas klasemen F2 musim ini juga makin besar bila dibanding musim lalu. Tahun lalu, gap peringkat pertama dan keenam pada fase yang sama (dua putaran terakhir) adalah 51 poin. Sementara, menjelang enam race tersisa musim ini, gap itu menjadi 76 poin.

Kendati demikian, dengan maksimal 130 poin yang bisa direbut pada dua putaran terakhir, banyak yang bisa berubah. Bahkan, Felipe Drugovich (UNI-Virtuosi Racing) yang kini berada di P9 klasemen, secara matematis juga masih berpeluang merebut gelar. 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Richard Verschoor Anggap Uang sebagai Musuh Terberat
Artikel berikutnya Promosi ke F1 Bikin Guanyu Zhou Tertekan di F2

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia