Podcast: Mengenal Formula E, Balap Mobil Listrik yang Akan Digelar di Jakarta
Dalam dua tahun terakhir, Formula E selalu menjadi buah bibir di Indonesia. Apalagi, kejuaraan dunia balap mobil listrik ini bakal digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022.
Foto oleh: Rudy Carezzevoli / Motorsport Images
Formula E tengah perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Pro-kontra mengenai gelaran balap mobil listrik yang akan digelar di Jakarta itu membuat sejumlah pihak penasaran.
Ya, Jakarta bakal berstatus tuan rumah Formula E pada musim depan. Persiapan demi persiapan pun sedang dijalani oleh Pemprov DKI Jakarta, agar balapan lancar terlaksana.
Akan tetapi, sebenarnya apa sih Formula E itu? Apakah balap mobil listrik ini memang sepi peminat? Motorsport.com Indonesia akan membahasnya secara lengkap di podcast kali ini.
Sejatinya, Formula E, seperti yang sudah disebutkan di atas, merupakan balap mobil listrik. Awalnya, ajang ini digunakan oleh pabrikan-pabrikan mobil yang memproduksi EV (electric vehicle) untuk memasarkan teknologi yang mereka miliki.
Formula E juga berawal dari sebuah konsep lomba ramah lingkungan, yang dicetuskan oleh Jean Todt. Saat itu, sang Presiden FIA ingin sekali menggelar sebuah kejuaraan elektrik, sebagai alternatif yang lebih bersih dan lebih baik.
Todt kemudian mencoret-coret konsepnya itu di belakang tisu restoran di Paris, Prancis pada 3 Maret 2011 silam. Coretannya kemudian sampai ke pebisnis asal Spanyol, Alejandro Agag, dan keduanya melanjutkan pembicaraan ke ranah yang lebih serius.
Tiga tahun setelah pembicaraan tersebut, Formula E akhirnya menggelar balapan pertamanya pada musim 2014/15. Diikuti sebanyak 10 tim dan setidaknya 34 pembalap, Nelson Piquet Jr, sukses keluar sebagai juara.
Formula E menggelar balapan di kota-kota ikonik dunia, seperti Beijing, Cina, Buenos Aires, Argentina, Monako serta London. Pemilihan lokasi itu dianggap dapat memberikan pengaruh besar dalam mengkampanyekan ideologi mengenai balap dan teknologi mobil ramah lingkungan.
Awalnya, Formula E tidak memiliki status kejuaraan dunia FIA. Namun, setelah basis fannya semakin berkembang di setiap tahunnya, pada musim 2020/2021,resmi menyandang status kejuaraan dunia.
Champion Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02
Foto oleh: Andrew Ferraro / Motorsport Images
Nyck De Vries, pembalap Mercedes EQ Formula E, dinobatkan sebagai juara dunia Formula E pertama. Mercedes juga menjadi juara dunia tim, setelah mengalahkan Jaguar dan DS Techeetah.
Pada 2022, Formula E akan memasuki musim kedelapannya. Jakarta menjadi salah satu dari 12 kota yang ditunjuk menjadi tuan rumah.
Bersama Vancouver (Kanada) dan Seoul (Korea Selatan), Jakarta akan menjalani debutnya menjadi penyelenggara. Jalannya musim 2022 pun diyakini akan penuh intrik dan drama, seperti musim-musim sebelumnya.
Pembahasan lengkap mengenai apa itu Formula E bisa didengarkan lewat player di bawah ini, atau melalui Spotify dan Apple Podcast.
Motorsport.com Indonesia akan membahas mulai dari apa itu Formula E, mobil apa yang digunakan, serta format balap, semuanya dikupas tuntas.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments