Alex Albon Bantah Anggapan Jadi Rekan Max Verstappen adalah Kutukan
Alex Albon, yang akan kembali ke Formula 1 musim depan bersama Williams, menampik tudingan bahwa menjadi rekan setim Max Verstappen di Red Bull Racing memberikan tekanan ekstra untuknya.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Pembalap Formula 1 (F1) kebangsaan Thailand Alex Albon bergabung dengan Red Bull Racing pada 2019, menggantikan Pierre Gasly yang performanya tidak sesuai ekspektasi, sebagai tandem Max Verstappen.
Namun Albon memutuskan tidak memperpanjang kontraknya sebagai pilot utama mereka dan memilih pada akhirnya merekrut Sergio Perez. Ia pun hanya menjadi pembalap cadangan Red Bull musim ini.
Faktanya, Perez pun mengalami kesulitan menjadi partner Verstappen dan tak mendapatkan hasil yang setara dengan pembalap muda Belanda tersebut, yang sudah meraih tujuh kemenangan sejauh 2021.
Meski demikian, rapor mantan pembalap Racing Point (kini Aston Martin) tersebut lebih baik dibanding Gasly dan Albon. Sergio Perez sudah berhasil menyumbangkan kemenangan, di Baku, Azerbaijan.
Hal itu memunculkan tuduhan bahwa mengambil peran sebagai rekan setim Max Verstappen adalah pekerjaan yang sangat sulit, karena siapa pun yang menjadi tandemnya selalu gagal memenuhi harapan Red Bull.
Albon langsung membantah anggapan bermitra dengan Verstappen merupakan ‘kutukan’. Ia mengatakan tak ada pekerjaan yang lebih menantang daripada berada di dalam trek untuk menjalani balapan.
“Sejujurnya, semua cerita tentang kami tertekan balapan dengan Verstappen hanyalah mitos. Kehadiran pembalap (lain) pada dasarnya membantu menghilangkan tekanan dari Anda,” ujar Albon kepada Motorsport.com.
Tetapi pendekatan media terhadap situasi tak membantu. Menurut Alex Albon hal itulah yang membuat seolah-olah menjadi rekan setim Max Verstappen merupakan sebuah mimpi buruk bagi pembalap lain.
“Media jauh lebih agresif di Formula 1 (dibandingkan disiplin balap berbeda). Anda berada di sana untuk menjalani pekerjaan Anda dengan baik. Ketika saya membalap di DTM, saya berusaha melakukannya dengan baik,” tutur Albon.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16, leads Alex Albon, Red Bull Racing RB16
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setelah kehilangan kursi di Formula 1 pada akhir musim 2020, Albon bersaing di ajang balap mobil turing Jerman (DTM) tahun ini dengan dukungan Red Bull. Tim juga mempekerjakannya sebagai test driver.
Namun itu tidak memungkinkan pembalap 25 tahun tersebut menghabiskan waktu lebih banyak dengan mobil Formula 1. Karenanya, Albon senang mendapat kesempatan tampil dalam DTM. Ia telah meraih satu kemenangan dan kini menempati P6 dalam klasemen.
“Hanya sedikit waktu tes di Formula 1. Saya baru menjalani tiga hari (pengujian) sepanjang tahun ini dan mobil GT (DTM) dengan F1 sangat berbeda. Tetapi sebagai pembalap saya ingin maksimal di mana pun,” ujarnya.
Langkah selanjutnya, Alex Albon akan kembali berkarier di ajang balap jet darat pada 2022. Ia dipastikan membalap untuk Williams Racing, menggantikan George Russell yang promosi ke Mercedes.
“Itu (kembali ke F1) selalu menjadi Plan A. Saya sangat antusias ketika berbicara dengan orang-orang di Williams. Tim ini sedang bangkit lagi. Kami siap untuk bersaing tahun depan dengan regulasi baru.”
Alex Albon, Nicholas Latifi, Williams
Foto oleh: Williams
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments