Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes Kalah Saing dengan Red Bull karena Fokusnya Terganggu

Pada paruh pertama musim 2021 Formula 1, Mercedes kalah saing dengan Red Bull Racing. Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, pun mengatakan bahwa ini karena juara konstruktor tujuh kali itu gagal fokus.

Lewis Hamilton, Mercedes, with Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Red Bull Racing memuncaki dua klasemen Formula 1 musim ini. Max Verstappen unggul 18 poin dari Lewis Hamilton di klasemen pembalap, sementara pada klasemen konstruktor, mereka berada di puncak dengan koleksi 252 poin.

Di saat Red Bull Racing terus mengembangkan mobil mereka, Mercedes malah mengawali musim dengan berantakan.

Kesalahan strategi serta beberapa momen kurang beruntung, menjadi makanan sehari-hari The Silver Arrows di setiap balapan.

Baca Juga:

Kurang maksimalnya hasil yang diraih oleh Mercedes, diyakini prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, lantaran tim tengah gagal mempertahankan fokus mereka.

Mercedes sendiri mengalami perubahan besar dalam aspek manajemen. Engine manager, Andy Cowell, dan direktur teknik James Allison, telah meninggalkan tim.

Sementara itu, dari aspek kontrak pembalap, kedua pilot mereka, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, selalu setuju dengan kontrak berdurasi satu tahun saja.

Oleh karenanya, banyak hal yang membuat fokus mereka buyar. Dan menurut Binotto, itulah faktor utama kegagalan Mercedes musim ini.

"Sebelum kita membahas aspek teknis, saya pikir mereka bisa sukses selama ini karena memiliki tim yang bisa diandalkan dan solid dalam beberapa tahun terakhir," ujar Binotto.

"Walaupun dihadapkan pada kesulitan, walaupun tidak menang, mereka terus membangun tim dan mobil yang lebih baik di setiap tahunnya. Tapi, jika melihat Mercedes sekarang, ada banyak perubahan internal tahun lalu.

"Apalagi, pembalap mereka selalu memutuskan bertahan atau menandatangani perpanjangan kontrak pada Februari. Saya pikir ini membuat fokus mereka terganggu," ia menambahkan.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG, bersama Valtteri Bottas, Mercedes

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG, bersama Valtteri Bottas, Mercedes

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Terang-terangan memberikan komentar mengenai Mercedes, Binotto kemudian enggan mengungkapkan pernyataan terkait situasi timnya.

Namun, secara tidak langsung, komentar yang disampaikan oleh pria berusia 51 tahun tersebut setidaknya menggambarkan situasi Ferrari juga.

Si Kuda Jingkrak memang tengah dalam proses bangkit dari keterpurukan. Musim 2020 menjadi musim yang amat sangat berat bagi raksasa asal Italia tersebut. Mereka bahkan tak mencatatkan satu kemenangan pun.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jos Verstappen Sebut Perez Masih Punya Kelemahan
Artikel berikutnya Alonso Uji Wawasan Skuad Euro 2020 Spanyol

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia