Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Haas Benarkan Mazepin Sulit Beradaptasi dengan Mobilnya

Prinsipal Haas, Gunther Steiner, menyadari Nikita Mazepin kesulitan untuk beradaptasi dengan VF-21 karena gaya balapnya yang agresif.

Nikita Mazepin, Haas VF-21, Pierre Gasly, AlphaTauri AT02, and Sebastian Vettel, Aston Martin AMR21

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Mazepin memainkan debutnya di Formula 1 tahun ini bersama Haas, setelah finis ketiga pada musim lalu di FIA Formula 2.

Namun, setelah melakoni empat balapan, Mazepin belum juga menemukan kecepatan terbaiknya di dalam mobil Haas, VF-21. Pembalap asal Rusia itu selalu menjadi yang paling lambat dalam setiap sesi kualifikasi.

Steiner mengatakan kesulitan yang dialami oleh Mazepin sejauh ini karena adanya aturan pembekuan mesin dan sasis. Itu membuat tim kesulitan dalam mengubah setelan mobil lantaran ada area yang tidak dapat disentuh.

“Anda berusaha mendapatkan apa yang Anda inginkan. Anda bekerja dengan apa yang Anda miliki,” kata Steiner.

“Perbedaan antara mobil F1 dan kategori yang lebih rendah adalah biasanya mobil yang digunakan identik, berasal dari kategori yang sama. Jadi, Anda memulai musim dengan basis yang sama.”

Salah satu yang membuat Mazepin kesulitan adalah bagian belakang mobil berbeda dengan mobil yang digunakannya pada kategori lebih rendah.

Menggunakan mobil Formula 1, pembalap 22 tahun itu harus bekerja keras membuat mobil lebih stabil.

“Jelas, mobil kami tahun ini tidak lebih baik dibandingkan dengan para rival kami. Kami menyadari memiliki kelemahan pada aerodinamika bagian belakang. Jadi, kami tidak memiliki downforce yang cukup besar,” ujar Steiner.

“Kami berusaha untuk meningkatkan hal tersebut dengan mengubah setting mobil. Itu satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan. Anda bisa tampil lebih baik di beberapa trek, sedangkan yang lainnya tidak.

“Ini bergantung pada di mana Anda membutuhkan keseimbangan.”

Baca Juga:

Meski Mazepin tidak mengatakan secara langsung ingin memiliki mobil yang lebih stabil, tapi ia selalu mengeluhkan tentang sulitnya memasuki tikungan.

Masalah pada bagian belakang mobil juga membuatnya sulit untuk memaksimalkan potensinya karena mobil tak bekerja sesuai dengan apa yang diinginkannya.

“Sangat sulit untuk berkompetisi dengan tim-tim besar karena mereka memiliki mobil dengan downforce lebih besar dan itu membuat Anda memiliki mobil yang lebih stabil,” ucap Mazepin.

Rekan setimnya, Mick Schumacher, memiliki nasib berbeda karena ia berhasil mengendalikan bagian belakang mobil Haas.

Juara F2 2020 itu mengatakan bagian belakang mobil Haas yang tak stabil cocok dengan gaya balapnya dan mampu membuatnya mengeluarkan kemampuan terbaik mobil.

“Semua orang tahu setiap pembalap memiliki gaya balap berbeda. Misalnya, saya sendiri yang menyukai bagian belakang tak stabil dan saya senang memiliki mobil yang kuat di bagian depan,” kata Schumacher.

“Mungkin saya berbeda dengan Nikita. Tapi ini tak membuat kami memiliki pandangan berbeda tentang arah pengembangan. Namun, kami memiliki preferensi berbeda ketika berada di dalam mobil.

“Saya sangat senang dengan kinerja mobil yang saya kemudikan saat ini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sophia Florsch Tata Jalan Menuju Formula 1
Artikel berikutnya Haas Belum Bisa Masukkan Pembalap Amerika ke F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia