Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

FIA Tolak Campur Tangan Mengenai Manuver Kualifikasi F1

Direktur Balap FIA Formula 1, Michael Masi, menilai pihaknya tak perlu ikut campur terkait manuver pembalap saat out lap dalam kualifikasi. Hal itu mestinya bisa diselesaikan dengan kesepakatan antara mereka sendiri.

Lance Stroll, Aston Martin AMR21, Sebastian Vettel, Aston Martin AMR21, and Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Beberapa pembalap biasa mempertahankan posisinya dengan mundur dan mencoba membuat gap sebelum memulai lap kualifikasi. Dalam situasi ini, selalu ada pembalap yang menyalip dan melompati antrian.

Pemandangan seperti ini terlihat pada tikungan terakhir saat free practice. Masi terpaksa mengingatkan kepada mereka untuk tidak mengantri demi menciptakan gap seperti itu dalam kualifikasi. Seandainya mau melambat, lebih baik di tikungan sebelum tikungan terakhir.

Ternyata, instruksi itu tak sepenuhnya dipatuhi. Masih ada pembalap yang menyalip lalu tiba-tiba melambat. Lawannya mau tak mau mundur lebih jauh.

Sebastian Vettel mendapat penalti karena dianggap menghalang-halangi Fernando Alonso. Padahal, pembalap Aston Martin itu sering memprotes ketika dia disalip.

Berdasarkan pengalamannya, Alonso dan beberapa kolega lantas mendesak Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan F1 untuk mengatur secara tegas hal itu dengan aturan. Tapi, Masi menilai problem tersebut dapat diselesaikan dengan gentleman’s agreement.

“Saya dengar tentang gentleman’s agreement karena saya lihat di media sesekali. Perlu kesepakatan yang dimiliki antara 20 pembalap di sirkuit. Jadi mereka mungkin perlu berkumpul dan menegaskan lagi atau merevisi gentleman’s agreement di antara mereka!

Baca Juga:

“Mari bersikap adil, mereka ada atlet elite. Saya kira satu bagian yang mungkin memperburuk tahun ini, adalah bagaimana ketatnya lapangan dan tatanan kompetitif. Semua tekanan itu datang ke dalamnya,” Masi menegaskan.

Pendapat tersebut serupa dengan pandangan Daniel Ricciardo. Pembalap senior McLaren itu menyatakan masalah tersebut perlu diselesaikan secara internal.

“Saya kira pada akhinya, seperti seseorang sedikit nakal dan mengambil keuntungan dari situasi yang telah kami sepakati. Kemudian, pembalap itu atau kelompok pembalap itu mungkih seharusnya berharap sedikit omong kosong akan datang kepada mereka pada beberapa titik,” tuturnya.

“Itu keputusan dan pilihan yang mereka buat, jadi saya senang menyelesaikan dengan cara kami sendiri.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Russell Tidak Tutup Pintu untuk Red Bull
Artikel berikutnya Bos Aston Martin Kagumi Kemampuan Vettel Mengingat Detail

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia