Lubang Menganga Muncul di Tikungan 6 Sirkuit Interlagos
Lubang menganga timbul di tengah lintasan Sirkuit Interlagos, Sao Paulo, Sabtu (19/2/2022) pagi, waktu setempat. Pengelola trek tersebut berjanji memperbaiki mulai Senin.

Menurut investigasi, lubang dengan diameter sekitar 1 meter dan kedalaman lima meter yang muncul di Tikungan 6 atau Curva do Ferrardura disebabkan pecahnya dinding tempat pipa air yang sudah tua.
Karena trek digunakan untuk balapan Formula Vee Brasil, maka lokasi tersebut diberi pembatas dan bendera kuning. Perbaikan sementara juga dilakukan pada Sabtu.
Menurut Wagner Gonzalez, juru bicara Sao Paulo Automobile Federation (FASP), yang menyelenggarakan ajang tersebut, “Ada yang pecah di dinding galeri air. Setelah inspeksi ke lokasi, diputuskan untuk membatasi area runway.
“Perbaikan udah diatur, yang mana akan diselesaikan kemudian. Berdasarkan manajemen, situasi masih terkontrol.”
Direktur F-Vee Brasil, Flavio Menezes, menambahkan, “Kategori, seperti yang lain, memutuskan untuk tetap balapan.
“Keputusan itu diperkuat dengan para pembalap yang mesti hati-hati di lokasi tersebut. Jadwal hampir diundur hampir tiga jam, tapi kompetitor tetap antusias untuk balapan ini yang membuka musim.
“Kami mengingatkan kepada Anda bahwa penyelenggaranya FASP dan balapan valid untuk tahap pertama di kejuaraan Sao Paulo. Yang kedua akan digelar besok (Minggu, red.) pada pukul 09.30 pagi.”
Bagaimana pun perbaikan harus dituntaskan secepatnya karena Interlagos jadi tuan rumah beberapa balapan lokal, seperti Formula Evo, Formula 1600, Formula 3, Copa Joy, Paulista Championship, Superbike Brasil, serta arena latihan untuk kompetisi truk dan track day.
Autodromo Jose Carlos Pace memiliki panjang lintasan 4,309 km. Mereka masuk dalam kalender Formula 1 2022. Pastinya, situasi tersebut dalam pantauan penyelenggara balapan jet darat.
Trek tersebut dibuka pertama kali pada 12 Mei 1940 dan mulai menggelar F1 sekitar 33 tahun kemudian. Mereka hanya absen dari kalender pada 1978 karena lomba dipindah ke Sirkuit Jacarepagua dan 1981-1989.
Setelah lintasannya dipendekkan dari 7.873 km jadi 4.325 km, F1 kembali ke sana pada 1990. Ada campur tangan mendiang Ayrton Senna di sana.
Karakternya yang berlawanan dengan arah jarum jam dan permukaan bergelombang karena dibangun di bukit menyuguhkan tantangan tersendiri bagi para pembalap. Namun, ada kekurangan yakni ukuran paddock kecil dan kurang perawatan.
Beberapa kali, muncul ide untuk memindahkan F1 ke Rio de Janeiro. Namun, pengelola Interlagos telah mengunci kontrak lima tahun pada 2020 silam. Mereka juga bersedia jadi tuan rumah Sprint Race musim lalu.
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.