Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Max Mosley Dinyatakan Meninggal karena Bunuh Diri

Kematian mantan presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA), Max Mosley, di di London, 23 Mei 2021, dianggap sebagai bunuh diri.

_MG_4963

Pengadilan Koroner Westminster mendengar bahwa Mosley mengalami ‘cedera konsisten dengan luka tembak.’ Ia ditemukan tewas di ranjangnya dengan senapan di sisinya.

Kabarnya, pemimpin FIA periode 1993-2009 sudah memberitahukan rencananya bahkan meninggalkan catatan bunuh diri.

“Jelas dia menggunakan senapan untuk dirinya sendiri dan mengalami cedera yang mengakhiri hidupnya. Jelas bahwa dia mengalami cedera yang merusak organ vital,” petugas coroner mengingatkan.

Mosley menerima perawatan paliatif untuk limfoma sejak didiagnosa pada Oktober 2019. Ia divonis tidak bisa hidup lama sehingga proses pemulihan kanker telah beralih pada peningkatan kualitas hidup dari mulai April 2021.

Menurut laporan The Mirror, Dr Christopher McNamara, ahli hematologi yang merawat Mosley, “Dia mengirim email kepada saya pada 22 Mei 2021, ini adalah pertanyaan tentang pengelolaan kondisi. Dia sudah menerima kalau penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

“Dia sangat sedih karena kualitas hidupnya rendah dan membuatnya tidak nyaman. Sebelumnya, dia mengutarakan kepada saya ide untuk bunuh diri dan anggota tim lainnya.”

Keluarga juga memasukkan pernyataan tertulis terkait masalah ini.

Baca Juga:

Mosley, mantan pengacara dan pembaap amatir, membuat March Engineering pada 1969 bersama Robin Herd, Alan Rees dan Graham Coker. Tim tersebut mencetak tiga kemenangan Formula 1. Di level lebih rendah, kiprahnya pada balap formula level rendah justru lebih sukses.

Pria yang meninggal di usia 81 tahun tersebut hengkang pada 1977. Ia kemudian bekerja sama dengan Bernie Ecclestone menjalankan F1CA lalu FOCA (Asosiasi Konstruktor Formula 1).

Mosley meletakkan jabatan pada akhir 1982 dan mencoba memasuki kancah politik. Merasa itu bukan dunianya, dia kembali ke dunia olahraga otomotif setelah dilantik sebagai presiden komisi pabrikan FIA empat tahun kemudian.

Pada 1991, Mosley mengalahkan Jean-Marie Balestre sebagai pemimpin Federasi Internasional Olahraga Automobil. Sekitar dua tahun kemudian, ia mengambil alih presiden FIA.

Mosley mendapat apresiasi untuk meningkatkan keselamatan di F1 dan dunia balap motor selama bekerja 16 tahun sebagai presiden. Ia mendorong pengurangan biaya dan membuat olahraga tersebut lebih sadar lingkungan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Daniel Ricciardo Merasa McLaren Bisa Cetak Poin di GP Arab Saudi
Artikel berikutnya Lando Norris Klaim Poin dari F1 GP Arab Saudi Masif untuk McLaren

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia