Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

McLaren Kecewa terhadap Ricciardo

Daniel Ricciardo terlihat berkembang di McLaren. Namun, itu belum cukup baik di mata tim asal Woking, Inggris, tersebut.

Andreas Seidl, Team Principal, McLaren, Lando Norris, McLaren, 3rd position, andDaniel Ricciardo, McLaren , celebrate with the McLaren team after the race

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Daniel Ricciardo baru bergabung ke McLaren pada Kejuaraan Dunia Formula 1 musim 2021 ini setelah sebelumnya dua musim membela Renault (kini Alpine F1). Ricciardo ditarik untuk menggantikan Carlos Sainz Jr yang pindah ke Scuderia Ferrari.

Sebelumnya, McLaren berharap Ricciardo mampu membuat perbedaan. Namun, faktanya tidak demikian. Paling tidak sampai sembilan balapan yang sudah berlangsung musim ini.

McLaren kini berada di peringkat ketiga konstruktor dengan 141 poin. Tetapi, keunggulan 19 poin atas Ferrari sebagai rival terdekat (di P4) hanya terjadi karena Lando Norris mampu turun dengan performa luar biasa.

McLaren menyadari, tidak mudah bagi mereka mencari pengganti Carlos Sainz. Tetapi, membawa Ricciardo ke Woking memang pilihan realistis dan terbaik. Sayangnya, pembalap Australia itu sejauh ini belum mampu menyamai apa yang pernah dibuat Sainz.

Sampai balapan kesembilan, Ricciardo baru mengolesi 40 poin. Bandingkan dengan Norris yang sudah 101 – termasuk tiga kali naik podium (semua ketiga) – atau lebih dari dua setengah kali poin Ricciardo.

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Foto oleh: Alessio Morgese

Belum lama ini, Prinsipal Tim McLaren Andreas Seidl mendeskripsikan situasi yang dihadapi Ricciardo sebagai sebuah tantangan yang sangat besar.

“Saya tidak yakin Ricciardo merasa kesulitan berganti tim,” kata Seidl, tentang pembalap peringkat ketiga F1 2014 dan 2016 tersebut. “Ia kecewa, kami juga begitu. Kami sebelumnya mengira ia mampu lebih cepat.”

Kendati demikian, jelas masih ada harapan bagi Ricciardo untuk kembali menemukan kecepatannya. Dari sembilan balapan, ia cukup konsisten merebut poin dengan hanya dua kali gagal merebutnya saat finis P12 di Monaco dan P13 di Styria (Austria).

Namun, Ricciardo memang belum cukup cepat mengingat hasil finis terbaiknya sejauh ini hanya posisi keenam masing-masing Emilia Romagna, Spanyol, dan Prancis. Hasil finis ketujuh pada balapan terakhir di GP Austria pun dinilai cukup baik.

“Saya masih yakin ia akan cocok dengan kami di satu momen atau hal lain, nanti,” tutur Seidl soal pemenang tujuh balapan, 31 podium, dan tiga pole position tersebut.

Baca Juga:

Performa Ricciardo yang belum mampu cepat memang membuat McLaren sedikit khawatir. Karena itulah Seidl berharap Daniel Ricciardo bisa segera menemukan kecepatannya untuk membantu Norris meredam laju Ferrari di klasemen konstruktor.

Dalam kesempatan itu, Seidl pun memuji performa Norris. Hanya dalam sembilan balapan, ia sudah mampu mengoleksi poin lebih banyak ketimbang musim lalu.

“Saya hampir tidak percaya, setelah hanya tiga tahun, ia mampu menjadi pembalap yang komplet,” ucap Seidl tentang pembalap asal Inggris, 21 tahun, itu.  

“Perkembangan Norris sangat impresif. Senang melihat bagaimana pendekatan yang dilakukannya untuk setiap balapan. Norris tipe pembalap yang tenang menunggu kesempatan namun memiliki determinasi tinggi. Ia juga sangat jarang membuat kesalahan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gasly Akui Dapat Tawaran Menarik dari Tim Lain
Artikel berikutnya FIA Siap Ubah Aturan F1 Sprint Qualifying

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia