Kolom Leclerc: Kekecewaan diskualifikasi di Spa
Dalam kolom terbarunya, pemuncak klasemen Formula 2, Charles Leclerc, menceritakan kembali pekan Spa-Francorchamps, di mana ia mencetak hasil dominan sebelum terkena diskualifikasi yang mengecewakan.
Foto oleh: FIA Formula 2
Kembali turun ke lintasan setelah libur musim panas panjang terasa luar biasa. Jujur saja, performa kami juga sepertinya terus meningkat.
Saya percaya jeda dari dunia balap menjadi hal yang memang saya butuhkan. Masa-masa itu juga saya gunakan untuk melihat dan menganalisis paruh pertama musim, melihat di mana letak kelemahan kami. Saya dan Prema sepertinya telah mengetahui titik-titik mana saja yang bisa kami tingkatkan, karena pace kami di Spa terasa sangat, sangat kencang.
Tentu saya sedikit kecewa dengan hasil akhirnya. Karena performa di balapan feature race benar-benar bagus, dan sayang kami kehilangan kemenangan dan poin hanya karena hal bodoh. Saya pikir kami layak mendapatkan hasih yang lebih baik dari pekan lalu, tapi peraturan tetap peraturan. Setidaknya dari segi performa, kami bisa meraih pekan yang positif.
Performa yang luar biasa
Pada sesi latihan hari Jumat, saya hanya bisa melakukan dua setengah putaran hotlap karena masalah alat pemadam api. Itu bukan cara yang bagus untuk memulai pekan.
Saya sebenarnya kurang percaya diri menghadapi kualifikasi, terutama setelah kerusakan dan kemudian turunnya hujan.
Tapi saya ternyata bisa melaju sangat, sangat kencang sepanjang sesi. Pada putaran pole, sektor pertama saya sebenarnya tidak terlalu baik, karena salah mengambil lajur. Tapi di sisa sektor berikutnya, saya bisa mengatasinya.
Feature race relatif bisa berjalan tanpa insiden, terlepas kontak kecil antara saya dengan Oliver Rowland, yang baru saya ketahui setelah belapan dari Oliver.
Laju saya benar-benar luar biasa, sama seperti saat di Baku dan Monako jika dibandingkan dengan performa mobil lain. Saya terus berusaha maksimal hingga putaran terakhir.
Teknisi balap saya bahkan sempat cemas dari balik pitwall, dan memberi intruksi kepada saya soal pengelolaan ban: "Tenangkan laju mobil untuk jaga ban, hati-hati." Tapi keseimbangan mobil benar-benar bagus. Saya juga tidak pernah terhambat mobil di depan, jadi ban bisa bertahan hingga akhir – semuanya berjalan luar biasa.
Diskualifikasi
Saat mengetahui kami kehilangan status juara usai balapan tentunya akan membuat frustrasi. Tapi ketika Anda memenangi balapan dengan jarak keunggulan 26 detik, maka semua orang akan memeriksa semua detail yang ada – dan di kasus ini ternyata lantai di bawah mobil dinilai terlalu aus.
Dengan tikungan seperti Eau Rouge, sirkuit Spa memang menggerus lantai lebih parah ketimbang sirkuit lain. Sirkuit ini juga sirkuit di mana Anda harus menggunakan seluruh bagian lintasan jika ingin melaju kencang. Oliver juga terkena diskualifikasi karena alasan yang sama, dan saya pikir kami berdua merupakan dua pembalap terkencang di sana.
Setelah semua itu, setidaknya kami bisa merengkuh poin-poin berharga pada hari Minggu. Kami bisa finis urutan kelima setelah start dari barisan belakang, di balapan yang tidak mewajibkan pitstop, jadi hasil yang cukup bagus.
Sebenarnya hasil yang lebih baik masih memungkinkan, tapi saya kehilangan banyak waktu berduel melawan Roberto Merhi di penghujung balapan. Dengan DRS saya menempel dia, dan saya cukup terkejut saat ia menghalangi saya dengan bermanuver ke arah kanan di detik-detik terakhir.
Saya kemudian mengambil sisi luar tikungan, dan ia sebenarnya cukup adil, meski ia berusaha mengerem setelat mungkin. Saya pikir ada komponen yang terlepas dari mobil dia, saya bisa melihat sayap depan miliknya berjarak sangat dekat dengan ban saya. Jadi saya hanya memastikan agar kami berdua tidak bertabrakan.
Kami berdua kehilangan banyak waktu dari duel tersebut. Pada akhirnya, ia hanya berusaha menjaga posisinya, dan tidak ada yang salah dari itu. Tapi saya merasa manuver bertahan yang agresif seperti itu sebenarnya juga tidak perlu, mengingat kondisi ban di penghujung balapan.
Monza dan antusiasme Tifosi
Setelah semua yang terjadi di Spa, saya justru memperbesar jarak keunggulan sebesar sembilan poin. Saya kini unggul 59 poin di posisi terdepan, jadi itu terasa cukup baik.
Tapi di sisi lain, banyak kesempatan yang sebenarnya bisa memberikan kami hasil yang lebih baik lagi. Seperti saat terkena diskualifikasi di Monako, Budapest, lalu di Spa. Mungkin juga dengan penalti di Baku, kami kehilangan banyak poin, dan itu cukup disayangkan.
Di saat yang sama, bisa menduduki posisi terdepan meski dengan penalti dan diskualifikasi yang saya terima, musim ini telah berjalan cukup baik secara keseluruhan.
Balapan selanjutnya adalah Monza, dan saya merupakan anggota dari Ferrari Driver Academy, rasanya seperti balapan kandang. Tifosi selalu antusias, dan saya cukup terkejut dengan besarnya dukungan yang diberikan meski saya hanyalah seorang pembalap junior.
Yang pasti, Monza akan menyuguhkan suasana yang unik, dan sirkuit itu juga terasa sangat spesial buat saya. Kemenangan pertama saya di mobil balap single-seater diraih di Monza pada tiga tahun yang lalu. Kini bersama Ferrari, mudah-mudahan saya bisa meraih hasil terbaik di pekan ini.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments