Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Kesulitan di Awal Musim, Mir Bertekad Perbaiki Kinerja dalam Kualifikasi

Pembalap Suzuki, Joan Mir, sudah menduga awal musim yang sulit sehingga tak cemas meski belum naik ke podium tertinggi. Ia bertekad memperbaiki kinerja di kualifikasi demi bisa mempertahankan titel juara MotoGP.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Mir membuka musim ini, MotoGP Qatar, dengan finis di luar tiga besar. Kans-nya ditutup oleh Maverick Vinales, Johann Zarco dan Francesco Bagnaia. Ini menjadikannya juara dunia kedua tanpa podium di awal musim, setelah Nicky Hayden pada 2007.

Keberuntungan menyapanya di Portimao, seiring dengan tumbangnya beberapa rival. Juara dunia MotoGP 2020 itu pun berada di peringkat ketiga. Koleksi poinnya terpaut 17 dari pemuncak klasemen, Bagnaia.

Musim masih panjang, gap bisa dipangkas bahkan masih bisa membalikkan keadaan asalkan selalu tampil penuh totalitas.

“Saya tidak cemas dengan titel sama sekali karena saya tidak melihat poin secara keseluruhan. Sekarang, saya memberikan 100 persen di setiap balapan, meraup poin maksimum setiap Minggu. Kami melihat para pembalap lebih kuat dari kami,” ia menuturkan.

“Saya sudah berpikir bahwa awal musim seperti ini, meski lebih sulit. Tahun lalu, saya dapat memenangi kejuaraan dunia dan saya lebih lambat di Jerez, itu mesti saya bayar mahal.

“Di Qatar, saya bertarung untuk podium, di Portimao, kami ada di podium. Saya kira saya memiliki musim yang bagus…Apa yang diharapkan dari kami, memenangi semua? Saya kir kami semua baik-baik saja, memberikan 100 persen di setiap balapan. Untuk itu, saya kira maksimum berada di urutan ke lima.”

Baca Juga:

Salah satu penyebab Mir tak mampu bersaing di tiga besar secara rutin seperti sebelumnya adalah motor yang kurang kencang. Rider Spanyol itu bahkan mengumpamakan seperti menabrak tembok saat mencoba menghalangi para lawannya.

“Di Jerez, yang terjadi adalah saya pikir itu terjadi pada setiap orang di antara kami, tapi mungkin dengan Yamaha dan Suzuki, itu terjadi lebih sering karena mungkin kami tidak punya tenaga untuk menyalip,” ia mengungkapkan.

“Kemudian, untuk menghentikan motor di belakang yang lain, seolah mereka seperti dinding. Menjadi setengah detik di belakang beberapa pembalap, ada dinding di mana Anda tidak dapat menghentikan motor. Anda terlalu panas di depan dan ini seperti Anda memiliki lebih lagi tapi Anda tidak dapat menggunakannya.”

Kondisi tersebut tentu membuat Mir kecewa. Ia bertekad memperbaiki kinerja selama kualifikasi yang selama ini jadi kelemahannya.

“Sedikit frustrasi tapi ini bukan yang pertama terjadi di Jerez, terutama dengan temperatur tinggi, Anda melihat lebih banyak dari masalah-masalah ini,” ia mengungkapkan.

“Bukan saya saja yang mengalami masalah ini. Saya kira kami harus memperbaiki kualifikasi karena saya yakin 100 persen bahwa seandainya tidak ada orang-orang di depan saya, saya dapat memperbaiki waktu per lap lebih banyak lagi.

“Saya pikir Jack (Miller) mungkin tak punya pace lebih baik dari kami. Tapi dia mengalahkan kami dengan sangat cerdas.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alberto Puig Akui RC213V Bermasalah
Artikel berikutnya Rossi Akui Tak Punya Kecepatan seperti Dulu

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia