Podcast MotoGP Italia: Beban Quartararo dan Fenomena Bastianini
Sebagai pemenang balapan di Mugello musim lalu, Fabio Quartararo jelas ingin mempertahankan takhtanya. Akan tetapi, El Diablo harus bersiap meladeni serangan Desmosedici GP.
Trek lurus sepanjang 1.141 meter dipastikan bakal memanjakan power Ducati, yang memang selama ini sudah dikenal sangat bertenaga. Jelas itu menjadi ancaman besar bagi Yamaha yang kedodoran dalam hal top speed.
Tanpa bermaksud mengecilkan peluang Quartararo, sang juara dunia bertahan diyakini bakal menemui kesulitan berarti. Sebab, musim ini pabrikan Borgo Panigale menurunkan delapan motor.
Pengecualian untuk rookie Fabio Di Giannantonio yang masih melanjutkan adaptasinya. Tujuh penunggang Ducati lainnya berpotensi merepotkan Yamaha, yang hingga seri Le Mans terasa hanya mengandalkan seorang Quartararo.
Tentunya ini memberikan beban tersendiri bagi sang juara dunia bertahan. Torehan kemenangan di Mugello musim lalu juga belum tentu jadi jaminan rider pabrikan garpu tala itu bakal dengan mudahnya mengulangi keberhasilan.
Kekhawatiran perihal Ducati sebenarnya pernah dicetuskan oleh Quartararo selepas MotoGP Valencia 2021. Saat itu, podium dikuasai tiga pembalap dari pabrikan Italia, yakni Francesco Bagnaia, Jorge Martin dan Jack Miller.
“Semua orang mengatakan trek ini (Sirkuit Ricardo Tormo) bukan trek Ducati. Tapi mereka 1-2-3 dalam kualifikasi dan 1-2-3 ketika balapan,” tutur Quartararo.
“Mereka membuat langkah besar, jadi saya lebih khawatir tentang tahun depan (2022). Namun ini adalah sesuatu yang terlalu banyak saya pikirkan saat ini.
“Saya harus menyerahkannya kepada Yamaha, mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk meningkat tahun depan.
“Tentu kami tidak sepenuhnya percaya diri karena mereka melakukan langkah itu. Tapi kami adalah juara dunia tahun ini, jadi kami harus menikmatinya.”
Selain harus mewaspadai Ducati, Fabio Quartararo juga tidak boleh lengah akan sosok Aleix Espargaro. Peningkatan pesat Aprilia sejak awal musim, menjadikan Spaniard sebagai kuda hitam yang patut diperhatikan sepak terjangnya.
Tiga podium, termasuk satu kemenangan, sudah dikemas Espargaro. Bahkan, dia kini juga hanya terpaut empat poin dari Quartararo dalam klasemen sementara. Tak pelak, MotoGP Italia dipastikan bakal sengit.
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Bagaimana dengan Enea Bastianini? Berbekal torehan podium tertinggi di Le Mans, La Bestia bersiap melanjutkan momentumnya. Bukan tidak mungkin pula, pembalap Gresini Racing bisa kembali tampil mengejutkan.
Dengan statusnya sebagai rider tim satelit, yang mana Bastianini tak dibebani target tinggi, membuat performanya begitu lepas dan tanpa tekanan. Faktor inilah yang kerap kali, serta justru, dapat lebih menguntungkannya.
“Dua sirkuit berikutnya yang akan dipakai untuk menggelar MotoGP benar-benar saya sukai. Di Montmelo (Circuit de Barcelona-Catalunya), saya sudah pernah naik podium,” ucapnya seperti dikutip laman resmi Gresini.
“Di Mugello, meskipun saya menyukainya, saya belum pernah naik podium. Mungkin tahun ini menjadi waktu yang tepat. Setelah hasil impresif di Prancis, kami akan membuktikan mampu konsisten kompetitif di Italia dan Spanyol.”
Redaksi Motorsport.com Indonesia telah mengulas lengkap dalam episode terbaru siniar Motorsport.com Indonesia, melalui player yang berada di bawah naskah pengantar ini ataupun lewat medium Spotify dan Apple Podcasts.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.