Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Rossi soal Bagaimana Aero Fairing Pengaruhi Gaya Balap

Ikon MotoGP Valentino Rossi telah melihat banyak hal sepanjang kariernya di kelas premier. Bagaimana rider 42 tahun itu menanggapi perkembangan aerodinamika memengaruhi gaya balapan?

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Pada MotoGP 2015, Ducati mulai melengkapi Desmosedici dengan profil sayap tambahan (aero fairing), menciptakan area baru dalam pengembangan. Bertahun-tahun, elemen aerodinamika disempurnakan dan kompetisi pun mengikutinya.

Bahkan, perubahan aturan yang komprehensif tidak menghentikan pengembangan. Namun bagaimana elemen aero pada peningkat downforce ini memengaruhi gaya mengemudi para pembalap? Apa mereka harus melakukan penyesuaian? Rossi mencoba menjelaskannya.

"Gaya berkendara telah berubah, dalam beberapa tahun terakhir," tutur rider Petronas Yamaha SRT mengakui perbedaan yang terjadi, terutama pada posisi tubuh bagian atas.

Baca Juga:

"Di atas segalanya, posisi (tubuh) telah berubah. Kini Anda bersandar sangat jauh di samping motor. Kepala, bahu dan siku mengarah jauh ke depan, nyaris menyentuh aspal.

"Menurut pendapat saya, gaya balapan, terutama di tikungan telah berubah. Anda mengendarai jalur yang berbeda. Dengan motor, ban dan rem (saat) ini, Anda dapat menikung lebih cepat."

Valentino Rossi mengakui bahwa gaya balapan dalam MotoGP sekarang benar-benar berbeda dibandingkan lima tahun lalu. Tetapi, ia tidak yakin bagian mana dari aero yang memainkan peranan tersebut.

Beberapa pembalap MotoGP telah mencatat jika motor, dengan penambahan aero fairing, lebih stabil untuk dikendarai, namun juga membutuhkan lebih banyak tenaga ketika arah trek berubah.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Aerodinamika memungkinkan akselerasi yang lebih baik. Anda bisa sampai tikungan berikutnya dengan lebih cepat dan Anda memiliki beban lebih di bagian depan," kata Rossi.

"Jadi, Anda bisa mengerem lebih keras. Motor lebih lambat saat mengubah arah. Dengan begitu otomatis Anda memerlukan tenaga lebih besar," The Doctor menambahkan.

Setelah sembilan balapan MotoGP 2021, Valentino Rossi masih kesulitan memperlihatkan kinerja positif. Terbukti, ia baru meraih 17 poin dan kini menempati posisi ke-19 klasemen.

Tentunya pembalap Italia itu berharap mampu mengubah peruntungannya pada paruh kedua musim, yang akan dimulai dengan Grand Prix (GP) Styria pada 6-8 Agustus mendatang.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Crew Chief Joan Mir Ungkap Kisah Unik di Balik Nomor #36
Artikel berikutnya Wayne Gardner: KTM Pilihan Tepat untuk Remy

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia