Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions

Johann Zarco Lupakan Gelar dan Promosi ke Tim Utama Ducati

Johann Zarco mengakui bahwa pemikiran tentang gelar MotoGP 2021 serta kemungkinan promosi ke tim pabrikan Ducati terlalu berat dan jauh dari jangkauannya.

Johann Zarco, Pramac Racing

Mirip dengan rider Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira, raihan Johann Zarco di paruh kedua MotoGP 2021 tidak mendekati pencapaiannya sepanjang setengah musim partama.

Pembalap Pramac Racing-Ducati itu empat kali finis sebagai runner-up dalam sembilan race awal tahun ini. Dan saat jeda musim panas tiba, Zarco adalah rival terdekat Fabio Quartararo.

Ia menutup paruh pertama di posisi kedua dengan gap 34 poin dari rider Tim Monster Energy Yamaha tersebut. Namun situasinya berubah 180 derajat ketika paruh kedua musim bergulir.

Pada tiga balapan terakhir, raihan terbaik Zarco adalah finis P6 dalam GP Styria. Selebihnya sang rider mengalami crash di GP Austria dan menempati urutan ke-11 GP Inggris, akhir pekan lalu.

Alhasil, Johann Zarco kini ada di posisi ketiga dalam klasemen. Yang lebih buruk lagi, jaraknya dengan Quartararo menjadi dua kali lipat. Ia sekarang tertinggal 69 poin dari kompatriotnya itu.

Baca Juga:

Faktanya, pembalap Prancis tersebut kehilangan lebih banyak angka dari Quartararo dalam tiga balapan paruh kedua dibandingkan sembilan race awal sebelum libur musim panas, Juli lalu.

Zarco tentu ingin berprogres di paruh kedua, tetapi sekarang, setelah GP Inggris di Sirkuit Silverstone dan dengan hanya enam balapan tersisa, ia sudah tidak lagi memikirkan gelar.

"Saya harus mengeluarkan (pikiran tentang menjadi juara dunia) dari kepala saya, karena itu membuat saya terlalu tertekan ketika kembali dari libur musim panas," ujar Zarco.

"Apakah bisa dilakukan secara sadar atau tidak sadar, sulit untuk mengatakannya. Awalnya saya ingin meningkatkan kecepatan sehingga bisa terus mengikuti Fabio, namun gagal.

"Bukan berarti saya putus asa. Banyak yang masih bisa terjadi. Tetapi faktanya, Fabio sukses menjaga performa dan posisinya, sedangkan saya butuh waktu menganalisa beberapa hal."

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sementara soal peluangnya promosi ke tim pabrikan Ducati, Johann Zarco pun tidak ingin ambil karena merasa itu sulit diwujudkan. Saat kontrak Andrea Dovizioso tak diperpanjang, ia salah satu yang berharap dipromosikan.

Pada akhirnya ia harus puas ditempatkan di Pramac Racing sebab selain Jack Miller, Francesco Bagnaia juga telah mendapatkan kontrak untuk naik ke tim utama Ducati musim ini.

Saat ditanya apakah masih memiliki mimpi untuk membalap dengan livery skuad pabrikan Borgo Panigale, Zarco, yang berduet dengan rookie Jorge Martin di Pramac, memberikan jawaban yang bijak.

"Selama dua minggu terakhir tentu saya tidak lagi memikirkan hal tersebut. Kini, posisi saya di Pramac bagus. Jikapun ada kandidat (untuk tim utama Ducati), maka itu adalah Martin," ujar Zarco.

"Dia jauh lebih muda, hal itu salah satu pertimbangan. Selama saya memiliki peluang bersaing memperebutkan gelar juara dunia di masa depan, saya tak masalah berada di tim manapun."

Johann Zarco, Pramac Racing, dan Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Johann Zarco, Pramac Racing, dan Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Yamaha Klarifikasi soal Franco Morbidelli Bakal Turun di Aragon
Artikel berikutnya Keputusan Valentino Rossi Bikin Sahabatnya Patah Hati

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia