Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alami Insiden, Loris Baz Salahkan Lintasan Mandalika yang Kotor

World Superbike (WSBK) Indonesia, di Sirkuit Mandalika, diwarnai kritik para pembalap. Kecelakaan dan kotoran di lintasan menjadi sorotan.

Xavi Vierge, Team HRC leads

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Mandalika menjadi seri kedua, setelah Australia, musim ini. Jika biasanya trek yang diresmikan pada 2021 itu menjadi tempat penentuan juara dunia, sekarang tidak lagi karena alasan kemudahan pengiriman logistik.

Balapan menawarkan keseruan dengan Ducati akhirnya menang di sana, lewat penampilan apik Alvaro Bautista. Namun, di luar itu, ada yang membuat beberapa pembalap jengkel, yakni lintasan kotor, salah satunya Loris Baz.

Debu dan tanah terbawa udara akhirnya mengendap di aspal yang sudah memiliki sedikit karet. Efek negatifnya muncul ketika para pembalap melakukan perjalanan ke sirkuit untuk sesi pertama. Mereka menemukan ada beberapa bagian aspal yang tidak memiliki daya cengkeram, seolah-olah ada air.

Itulah alasan utama di balik banyaknya jumlah pembalap yang terjatuh (yang berujung pada kibaran bendera merah). Sesi pertama mengalami beberapa insiden (salah satunya melibatkan Iker Lecuona , yang mengalami cedera serius tahun lalu karena terjatuh di sirkuit yang sama), dan seiring berjalannya waktu, kondisi semakin memburuk.

Banyak pilot yang menyampaikan keluhannya di media, tetapi yang paling jelas melakukannya adalah Baz. Pembalap Prancis itu menderita patah tulang usai kakinya ditabrak Alex Lowes.

Baca Juga:

Rider Bonovo BMW menegaskan kalau penyebab insiden itu bukan karena manuver Lowes, melainkan  kondisi lintasan.

"Izinkan saya menjelaskan apa yang terjadi," tulisnya di jejaring sosialnya pada akhir pekan. "Lintasan di Mandalika dan Argentina selalu sangat kotor saat kami tiba. Itu berarti kami harus membersihkannya saat balapan. Tapi kami selalu melakukan lintasan yang sama, jadi Anda hanya memiliki garis yang bersih dan licin dengan lebar satu meter.

"Ketika kami mencoba menyalip, kami biasanya menyisakan ruang yang cukup di awal manuver, demi keselamatan. Namun dalam situasi seperti ini Anda tidak bisa melakukannya, karena jika Anda memberi ruang, Anda akan masuk ke area kotor dan akhirnya Anda akan melaju lurus atau menabrak.

Hafizh Syahrin, masul zona kotor untuk menyalip Tom Sykes.

Hafizh Syahrin, masul zona kotor untuk menyalip Tom Sykes.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Pilihan lainnya adalah mencoba menempatkan dua sepeda motor dalam jarak 80 sentimeter... dan itulah sebabnya kami telah melihat insiden seperti yang saya alami atau banyak lainnya".

Dengan kata lain, menurut Baz, Lowes tidak memiliki area aspal yang bersih untuk menyalip, dan ia tidak memiliki ruang untuk memberikan margin keselamatan. Hasilnya? Sebuah tabrakan buruk yang berakhir dengan cedera bagi pembalap asal Prancis itu.

"Kami bahkan tidak memiliki margin kesalahan 1 persen saat start, terutama di tikungan 2, dengan 20 motor bersama," keluh mantan pembalap MotoGP itu. "Bukan tugas saya untuk menilai opsi yang berbeda, tetapi semua pembalap setuju bahwa tidak baik membalap di sirkuit yang belum pernah dilalui selama berbulan-bulan."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya WSBK Indonesia: Loris Baz dan van der Mark Alami Patah Tulang
Artikel berikutnya Petrucci Heran Lowes Tak Dihukum Usai Timbulkan Insiden

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia