Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bagnaia dan Quartararo Kian Piawai di Trek Basah

Jack Miller menjadi bintang di Le Mans berkat kehebatannya menaklukkan lintasan basah. Tetapi, skill Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo juga mengejutkan.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing,  Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Dorna Sports

Dua tim KTM di MotoGP musim ini kesulitan dengan ban sejak tes pramusim di Sirkuit Losail, Doha, Qatar. Sebagai pemasok tunggal ban di MotoGP, Michelin pun menarik ban depan berkonstruksi lebih kuat dan berkompon lebih keras dan tidak lagi dipakai.

Bos dan pemilik tim satelit Tech3 KTM Factory Racing, Herve Poncharal, tidak mau mengait-ngaitkan masalah ban ini dengan penurunan para pembalap KTM.

“Jenis ban untuk setiap trek pasti berbeda satu dengan yang lain. Kami mungkin sangat kesulitan dengan ban ini di Doha lebih daripada yang kami alami di Portimao,” ucap bos dari Danilo Petrucci dan Iker Lecuona tersebut.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Jadi, kami menghadapi masalah yang tidak sama di setiap Grand Prix. Kami tidak memiliki masalah saat turun di Le Mans (GP Prancis, 16 Mei lalu). Karena cuaca dingin, kompon lunak dipakai nyaris sepanjang waktu.

“Tidak ada yang mau mengombinasikannya dengan ban medium. Sebaiknya jangan terlalu percaya diri dengan pemilihan ban ini.”

Selain itu, tahun ini banyak balapan yang digelar pada waktu yang tidak sama dengan 2020 lalu. Jadi, pasti alokasi ban juga akan berbeda dan lebih banyak dibanding musim lalu.

Beberapa pembalap yang tidak mampu mengatasi kondisi sulit di Le Mans (akibat hujan dan suhu rendah) selalu menyalahkan ban. Salah satunya Alex Rins (Suzuki Ecstar).

Baca Juga:

Sementara pembalap lain seperti duet Ducati Lenovo, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, serta Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) cenderung berani dan mampu membalikkan keadaan.

Pecco Bagnaia bahkan mampu memperbaiki posisi dari start di grid ke-19 namun finis di P4. Quartararo yang sepanjang 2020 lalu dikenal lemah di lintasan basah, mampu membuat Yamaha YZR M1 memiliki kecepatan bagus di trek basah.

“Bagnaia dan Quartararo berkembang sangat pesat dalam beberapa bulan terakhir saat menghadapi lintasan basah. Progres mereka sungguh luar biasa,” kata Herve Poncharal.

“Khusus untuk Quartararo yang selama ini membenci trek basah. Ia turun dengan ban depan-belakang soft saat hujan. Kendati Yamaha bukan motor terbaik untuk kondisi basah, jika melihat pembalap Yamaha lain, Quartararo terlihat sangat kuat di Le Mans.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tech3 Penasaran Lihat Petrucci Libas Mugello dengan KTM
Artikel berikutnya Rossi Rindu Lakukan Trackwalk

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia