Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Ferrari Tidak Yakin Mercedes Mampu Kompetitif pada F1 2022

Prinsipal Tim Scuderia Ferrari Mattia Binotto mengomentari situasi pelik yang dialami Mercedes pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2022.

George Russell, Mercedes W13

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Untuk kali pertama sejak era mesin turbo hybrid diberlakukan di Formula 1 pada 2014, baru tahun ini Tim Mercedes-AMG Petronas F1 mengalami kesulitan yang amat sangat.

Menjelang balapan keempat F1 musim 2022, GP Emilia Romagna, tim asal Brackley, Inggris, itu belum mampu menang. Hasil finis terbaik mereka sejauh ini adalah podium ketiga lewat Lewis Hamilton di Bahrain dan George Russell di Australia.

Berawal dari masalah porpoising alias bodi mobil bergerak naik-turun saat kecepatan tinggi, terutama di trek lurus. Puncaknya, Mercedes W13 tercecer sangat jauh di kualifikasi GP Emilia Romagna plus F1 Sprint Imola.

Di kualifikasi untuk menentukan posisi start di Sprint Imola, Russell dan Hamilton tidak mampu lolos ke kualifikasi ketiga (Q3). Inilah untuk kali pertama sejak GP Jepang 2012 di Suzuka, Mercedes tidak mampu bersaing memperebutkan pole position.

Start masing-masing dari grid ke-11 dan 13, Russell dan Hamilton akhirnya hanya mampu finis P11 dan P14 di Sprint Imola. Dengan posisi itulah mereka akan start balapan utama Grand Prix Emilia Romagna, Minggu (24/4/2022) malam WIB.

Tidak mampu merebut poin di Sprint Imola, menjelang GP Emilia Romagna posisi Mercedes turun satu tingkat menjadi ketiga. Hal yang sama dialami Russell yang harus rela P2 miliknya direbut Carlos Sainz (Scuderia Ferrari) di klasemen pembalap.

Mercedes benar-benar tertinggal jauh dari Scuderia Ferrari dan Oracle Red Bull Racing, meskipun masih banyak yang yakin mereka mampu mengejar kedua tim tersebut.

Mattia Binotto, Team Principal, Ferrari

Mattia Binotto, Team Principal, Ferrari

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Apa yang dialami Mercedes pun membuat Mattia Binotto berkomentar. Prinsipal Tim Ferrari itu melihat problem yang dialami Mercedes saat ini sangat pelik dan kompleks.

“Apakah Mercedes mampu bangkit dan menyamai level kami pada musim 2022 ini? Jujur, saya melihatnya sangat berat,” ucap pria asal Italia tersebut.

“Mercedes tidak hanya memiliki satu problem, mereka benar-benar dalam masalah serius. Cepat atau lambat, mereka bakal kompetitif lagi. Tetapi untuk tahun ini, problem yang mereka hadapi sangat pelik dan rumit.”

Dengan 14 poin yang direbut pada Sprint Imola – juara dunia Max Verstappen menang (8 poin) dan Sergio Perez P3 (6) – Red Bull berhasil menggeser Mercedes dari P2 klasemen konstruktor. Red Bull kini mengoleksi 69 poin dan hanya kalah dari Ferrari dengan 116 poin.

George Russell sejauh ini mampu membantu Mercedes berkat performa konsistennya. Namun, itu tidak lepas dari problem daya tahan (reliability) Red Bull dan insiden yang dialami Ferrari, semisal yang menimpa Sainz di GP Australia.

Meskipun Russell mampu menguasai latihan bebas kedua (FP2) GP Emilia Romagna, Sabtu (23/4/2022), banyak yang percaya bila Ferrari dan Red Bull saat itu tidak mengeluarkan semua kemampuannya.

Yang pasti, Mercedes W13 saat ini harus bekerja ekstra keras untuk menemukan kembali performa seperti saat mereka merebut 15 gelar (dari konstruktor dan pembalap) dari kemungkinan maksimal 16 titel, sejak F1 2014.

Baca Juga:

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alasan Mercedes Belum Mau Menyerah dengan W13
Artikel berikutnya Sergio Perez Siap Kalahkan Max Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia