Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Crutchlow: Sasis 2019 Honda tidak seperti 2018

Pembalap LCR Honda, Cal Crutclow, rupanya kurang nyaman dengan sasis RC213V 2019, yang disebutnya tak seperti versi 2018.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Walau penampilannya tampak solid – terlepas penalti jump start di Argentina, tersungkur di Austin serta kesalahan pemilihan ban di Jerez – Crutchlow berhasil mengemas podium pada seri pembuka Qatar. Akan tetapi, ia justru mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan sasis Honda musim ini.

“Saya perlu menemukan feeling dari motor. Masalah saya adalah motor [2019] sama sekali tidak terasa seperti motor tahun lalu. Itulah masalah saya,” tuturnya.

“Kami sudah menghadapi empat balapan, jadi saya tahu feeling dari motor tahun ini. Tetapi saya pikir, saya merasa jauh lebih baik dengan sasis tahun lalu.

“Jangan lupa, saya [juga] mengendarai motor tahun ini. Kepercayaan diri saya dengan motor itu jauh lebih banyak daripada apa yang saya miliki dengan motor [tahun] ini.”

Baca Juga:

Selain mengomentari soal sasis, Crutchlow menyoroti pula langkah signifikan Honda terhadap mesin 2019. Ia bahkan memperingatkan, keuntungan yang telah diraih dapat berimbas pada hilangnya kekuatan ­front-end RC213V.

Kemudian terkait kandidat perebut titel, pembalap Inggris itu menganggap Marc Marquez sebagai favorit juara dunia – walaupun The Baby Alien hanya unggul tipis satu poin atas Alex Rins.

“Semua orang akan selalu berkata, 'Oh, Marc menang karena motor,’ tetapi Marc, Anda harus menerima bahwa dia adalah pembalap yang berbeda. Dia bukan aku,” imbuhnya.

“Mungkin jika dia mengendarai motor 2018, mungkin dia tidak secepat dengan motor 2019. Saya tidak tahu. Pada saat ini, saya merasa kami perlu memperbaikinya. Saya masih percaya diri. Saya masih merasa kencang. Saya termotivasi dan [dalam kondisi] bagus.

“Seperti yang saya katakan, saya menganggap finis kedelapan [di Jerez] sebagai hasil yang buruk. Namun itu [juga] berarti saya masuk delapan teratas di dunia. Sesederhana itu.”

Jelang akhir musim lalu, Crutchlow dihantam cedera parah pada pergelangan kaki kanannya. Sempat muncul kekhawatiran fisiknya takkan pulih tepat waktu. Akan tetapi, sang pembalap Inggris mampu cepat menggeber Honda dan menampilkan performa baik.

Pun demikian, Crutchlow masih kurang mobilitias ketika menggunakan rem kaki kanan. “Dibandingkan tahun lalu, saya benar-benar kesulitan di area itu, untuk melepaskan kaki saya dari rem di tengah tikungan,” ucapnya.

“Sudut [menikungnya] 60 derajat, saya kesulitan ketika mencoba untuk merebahkan motor dan menekan penuh pada rem belakang kemudian melepaskannya.

“Namun saya harus menghadapinya. Itu tidak akan pernah menjadi lebih baik. Saya harus beradaptasi, hanya itu saja. Saya mungkin perlu mencoba rem jempol lagi, tetapi saya tidak punya waktu. Saya tidak bisa datang ke [setiap] balapan [dan belajar dari awal].”

Laporan tambahan oleh Lena Buffa

Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vinales akhirnya bisa start bagus
Artikel berikutnya Salah baca pit board, Espargaro finis di belakang Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia