Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gagal Finis Podium, Charles Leclerc Akui Terlalu Serakah

Charles Leclerc mengakui kesalahannya sekira 10 lap menjelang finis F1 GP Emilia Romagna memicu dirinya gagal finis podium di Imola.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pembalap Scuderia Ferrari tersebut memang terlambat start pada balapan kandang timnya yang pada awal balapan berlangsung dalam kondisi lintasan basah.

Start dari grid kedua, begitu lampu padam, Leclerc malah tercecer ke posisi keempat di belakang pemegang pole yang akhirnya memenangi lomba, Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing), rekan setim Verstappen Sergio Perez, dan Lando Norris (McLaren).

Saat Verstappen berusaha memperelebar gap di depan, delapan lap kemudian Leclerc berhasil melewati Norris untuk merebut P3.

Bencana bagi pembalap asal Monako tersebut dimulai saat akan mengganti ban dari medium ke soft (lunak). Masuk pit pada lap 49 dengan maksud melakukan undercut terhadap Perez yang juga mengganti ban pada lap 50, strategi Leclerc gagal total.

Begitu undercut yang dilakukannya tidak berhasil, Leclerc yang akhirnya tetap di posisi ketiga saat kembali ke trek, terus berusaha mengejar Perez untuk merebut P2.

Pada lap 53 atau 10 lap menjelang finis, Ferrari F1-75 geberan Leclerc menghantam kerb di Variante Alta. Setelah berputar, mobil Leclerc terhenti saat mengantam barrier.

Leclerc pun terpaksa kembali ke pit pada lap 53 tersebut untuk mengganti hidung mobil yang rusak. Akibatnya, posisi ketiga milik Leclerc berhasil direbut Norris, sementara ia berada di P9. Upaya keras Leclerc membuatnya berhasil finis di P6 GP Emilia Romagna.

Baca Juga:

“Sangat disayangkan. Spin seperti itu seharusnya tidak boleh terjadi pada balapan hari ini. P3 sebenarnya hasil terbaik yang bisa saya rebut,” ucap Leclerc seusai balapan.

“Kami memang tidak lagi memiliki kecepatan lagi (untuk mengejar Red Bull) dan celakanya, saya terlalu serakah hingga akhirnya membayar mahal semua itu.

“Saya harus membayarnya dengan kehilangan tujuh poin potensial (hanya 8 poin untuk P6) dibanding jika saya mampu bertahan di P3 (15 poin) seperti sebelumnya.

“Sungguh disayangkan, tujuh poin tersebut sangat berharga dalam persaingan dan dampaknya mungkin baru terlihat pada akhir musim nanti. Sudah pasti, hal seperti ini tidak boleh lagi terulang.”

Ferrari memang pantas kecewa dengan hasil di kandang mereka ini. Apalagi, Carlo Sainz sudah harus mundur sejak lap pertama setelah bersenggolan dengan Daniel Ricciardo (McLaren).

Ferrari F1-75 memang terlihat kalah cepat dibanding Red Bull RB18 sepanjang akhir pekan di Imola. Sebelum kalah pada balapan utama, Leclerc juga takluk di kualifikasi dan menyerah dari Verstappen pada F1 Sprint Imola, Sabtu (23/4/2022).

Saat disinggung apakah Red Bull membuat kemajuan dari sisi performa di Imola, Leclerc menjawab diplomatis. Menurutnya, mustahil menilai kekuatan sebuah tim pada fase seperti sekarang.

 

“Hanya waktu yang bisa menjawab seberapa besar kemajuan yang mereka buat. Yang pasti, mereka memang lebih kompetitif dibanding tiga balapan sebelumnya, atau mungkin mirip seperti di Jeddah (GP Arab Saudi, saat Verstappen juga menang),” kata Charles Leclerc.

“Kami unggul di Bahrain dan Australia. Mereka menang akhir pekan ini dan di Jeddah. Jadi, ini sangat, sangat dekat. Saya rasa persaingan seperti ini akan berlanjut hingga akhir musim nanti.

“Itulah mengapa kesalahan sekecil apa pun bakal menjadi besar. Konsekuensinya juga akan makin besar. Mungkin hari ini saya hanya kehilangan tujuh poin. Tetapi, jumlah itu bisa saja bertambah pada lomba-lomba berikutnya. Jadi, saya harus lebih berhati-hati.”

Kendati membuat kesalahan di Imola hingga hanya mampu finis di peringkat keenam, Charles Leclerc kini masih memimpin klasemen pembalap.

Tetapi, aksi sapu bersih yang dilakukan Verstappen di Imola membuatnya kini berada di peringkat kedua. Gapnya dengan Leclerc pun berkurang sangat signifikan, dari 46 poin menjadi tinggal 27 poin.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Waktu Pergantian Ban, Krusial dalam Sukses Max Verstappen di Imola
Artikel berikutnya F1 2022: Konsistensi George Russell, Inkonsistensi Lewis Hamilton

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia