Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi Kenang Momen Pertama Kali Raih Titel 500cc

Memenangi gelar juara dunia di kelas premier untuk pertama kalinya jadi salah satu momen yang sulit dilupakan oleh Valentino Rossi karena itu pengalaman yang luar biasa.

Valentino Rossi, Honda, Max Biaggi, Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rossi merupakan salah satu pembalap tersukses di Kejuaraan Dunia Balap Motor FIM, dengan mengoleksi sembilan titel juara dunia.

Pembalap berjuluk The Doctor itu mengatakan seluruh gelar yang didapatkannya memiliki cerita masing-masing. Tapi, ada beberapa titel yang memiliki momen indah karena level persaingan atau sebagai pembuktian.

Seperti kemenangan pertamanya di kelas 500cc pada 2001 bersama Nastro Azzurro Honda, yang merupakan tim satelit.

Setelah gagal meraih titel ada debutnya di kelas 500cc pada 2000, Rossi berhasil menunjukkan kualitasnya dengan tampil dominan pada tahun berikutnya. Ia berhasil meraih 11 kemenangan dari 16 balapan yang digelar.

“Saya mengingatnya dengan baik karena itu merupakan salah satu momen penting dalam karier saya,” kata Rossi kepada MotoGP.com.

“Itu merupakan tahun terakhir kejuaraan menggunakan motor dua tak. Itu merupakan yang sangat sulit dikendalikan bagi semua pembalap.

“Jelas saya mengingatnya dengan sangat baik karena itu jadi salah satu momen fantastis dalam hidup saya. Saat itu saya berusia 21 tahun, dapat melaju cepat, sangat menikmati balapan.”

Salah satu faktor yang membuat Rossi menunjuk titel 2001 menjadi yang terbaik adalah karena saat itu ia bertarung dengan pembalap berpengalaman, Max Biaggi, dalam perebutan gelar juara dunia.

“Gelar tersebut menjadi lebih bermakna karena saya memiliki pertarungan ketat dan bagus dengan Max Biaggi. Dia merupakan salah satu pembalap terbaik di trek,” ujarnya.

“Musim berjalan sangat sulit karena pertarungan dengan Max dimulai sejak balapan pertama. Kami memiliki persaingan ketat di sepanjang balapan, dan itu berlanjut hingga akhir musim.”

Baca Juga:

Pada awal musim 2001, Valentino Rossi memiliki balapan yang sangat baik dengan memenangi tiga seri pertama. Tetapi, Biaggi berhasil bangkit dan memberikan persaingan ketat pada seri berikutnya.

“Saya memulai musim dengan sangat baik, meraih tiga kemenangan beruntun. Tapi setelah itu, Biaggi mendulang banyak poin,” ucapnya.

“Saya pikir bagian paling krusial pada saat itu adalah awal paruh kedua musim di Brno. Di sana Biaggi biasanya tampil sangat kuat. Saat itu kami bertarung sangat ketat dan Biaggi mengalami kecelakaan.

“Sejak saat itu, saya merasa lebih mudah dalam melakoni setiap balapan tersisa.”

Meski telah unggul jauh, Valentino Rossi tetap memberikan pertarungan ketat pada balapan terakhir di Sirkuit Phillip Island, Australia. Ia pun berhasil memenangi balapan yang membuktikan bahwa dirinya adalah pembalap terbaik saat itu.

“Balapan terakhir merupakan gambaran dari level kejuaraan,” tutur Rossi yang mampu merebut gelar kelas utama tujuh kali dengan menjuarai kelas 500cc pada 2001 dan MotoGP pada 2002-2005 serta 2008 dan 2009.

“Saya memiliki balapan yang luar biasa di Phillip Island, dengan delapan motor yang bertarung di barisan terdepan. Saya pikir itu jadi momen yang tak terlupakan.”

Valentino Rossi, Honda

Valentino Rossi, Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rekor Top Speed MotoGP Bisa Pecah Lagi di Mugello
Artikel berikutnya Alex Marquez Belum Nyaman dengan RC213V Musim Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia